Kebijakan Publik Berbasis Sains Masih Terhambat Lemahnya Literasi

Rizky Alika
23 Maret 2022, 14:28
sains, iptek, penelitian
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/pras.
Peneliti menyiapkan pengujian imunomodulator (peningkat imun tubuh) bagi pasien COVID-19 di Laboratorium Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/7/2020).

Berbagai lembaga telah membuat kajian untuk diimplementasikan dalam kebijakan publik. Namun, masih banyak hasil penelitian yang tidak dimanfaatkan dalam kebijakan pemerintah.

Hal ini lantaran lemahnya kemampuan literasi baik masyarakat maupun pemerintah untuk mengakses sains. Sebagai contoh, kebijakan berbasis pengetahuan diperlukan untuk menemukan solusi pandemi Covid-19.

Advertisement

"Banyak kajian dilakukan yang diharapkan menjadi kebijakan publik tapi sering tidak terjadi karena masih lemahnya literasi sains di masyarakat," kata Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro dalam Konferensi Knowledge-to-Policy yang digelar Katadata.co.id secara daring, Rabu (23/3).

Adapun, kemampuan komunitas dalam menerapkan literasi sains tergantung dari konteks struktur sosial. Guna meningkatkan literasi sains, perlu upaya kolektif untuk memahami hasil kajian yang bisa diangkat menjadi kebijakan publik.

Selain itu, untuk memahami sains, masyarakat perlu pemahaman proses dan praktik ilmiah hingga cara kerja ilmuwan. " Cukup banyak yang harus dipahami. Tidak hanya dari segi evidence, tapi juga mekanisme," ujar Satryo.

Ia pun menyayangkan, formulasi kebijakan kerap tidak berbasis bukti ilmiah. "Sehingga tidak dapat diimplementasikan dengan baik dan benar," ujar dia.

Dalam kesempatan yang sama, lembaga think thank pun menjelaskan upaya pemanfaatan kajian mereka terhadap kebijakan publik. Salah satunya,  Institute for Research and Empowerment (IRE) yang memaparkan tantangan yang dihadapi masyarakat desa saat pandemi.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement