Jokowi Minta Para Menteri Waspadai Arus Mudik Lebaran Lampaui Prediksi
Pemerintah mengizinkan masyarakat untuk mudik pada Lebaran tahun ini. Presiden Joko Widodo pun memperkirakan, jumlah warga yang pulang kampung bisa melebihi prediksi semula yakni 79 juta orang.
Kepala Negara juga melihat tanda bahwa semua masyarakat ingin mudik. Untuk itu, perlu persiapan ekstra untuk menangani arus keberangkatan dan arus balik mudik.
"Hati-hati arus mudik ini bisa di luar perkiraan kita," kata Jokowi dalam Sidang Kabinet di Istana Negara, Jakarta, Selasa (5/4).
Ia pun meminta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kepala Polri Jendera Listyo Sigit Prabowo, hingga TNI untuk berkoordinasi. Mereka diharapkan dapat mempersiapkan jalur mudik untuk mengurangi kemacetan dan penumpukan arus kendaraan. "Harus mulai dihitung betul," kata Mantan Wali Kota Solo itu.
Sebagaimana diketahui, kebijakan aktivitas Ramadan dan Lebaran tahun ini lebih longgar daripada dua tahun silam. Sebelumnya, mudik Lebaran dilarang untuk sementara waktu.
Saat ini, pemerintah mengizinkan masyarakat pulang kampung, asalkan pemudik sudah menjalani tiga kali vaksin. Bagi yang belum menerima vaksin booster, diperbolehkan mudik dengan syarat tertentu.
Kementerian Perhubungan juga telah menggelar survei online sebanyak dua kali. Survei tersebut masing-masing dilakukan sebelum dan sesudah pemerintah memberikan izin mudik tanpa tes antigen dan PCR.
Pada survei pertama, ditemukan sebanyak 55 juta orang atau 20,3 persen responden akan bepergian ke luar kota pada masa angkutan Lebaran 2022. Kemudian ketika pemerintah telah memberikan izin mudik tanpa tes antigen dan PCR, terdapat peningkatan jumlah orang yang berencana mudik menjadi 79,4 juta orang.
Sementara itu, terkait tingginya animo masyarakat untuk mudik, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengingatkan agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Para pemudik yang bertanggung jawab akan memastikan mereka sehat dengan cara melakukan testing (meskipun sudah vaksin dosis lengkap dan booster, Red) dan menjaga kesehatannya dengan disiplin menerapkan prokes,” ujar Wiku.