Usai Pernyataan Jokowi, KSP Minta Gaduh Masa Jabatan Presiden Diakhiri
Presiden Joko Widodo telah meminta para menteri agar menghentikan pembahasan isu perpanjangan masa jabatan presiden. Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan dengan adanya arahan Jokowi, maka masyarakat perlu menyudahi polemik ini.
Moeldoko mengatakan saat ini pemerintah masih sibuk menghadapi pandemi Covid-19. Belum lagi ada konflik Ukraina dan Rusia yang berdampak pada perekonomian masyarakat.
"Presiden sudah jelas. Mau ngomong apa lagi? Sekali lagi saya ingatkan, cukup berpolemik tentang ini," kata Moeldoko di kantor KSP, Jakarta, Rabu (6/4) dikutip dari Antara.
Saat ini pemerintah sedang berkonsentrasi menyiapkan skenario mengatasi masalah ekonomi. Makanya Moeldoko meminta semua orang dapat berpikir ke depan.
"Jangan berbicara yang tidak produktif (dengan bicara) perpanjangan dan tiga periode," kata mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu.
Usulan penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan sempat dilontarkan oleh sejumlah pihak seperti Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar hingga Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Moeldoko mengatakan wacana tersebut bukan ranah pembahasan eksekutif, namun legislatif.
"Kalau itu menggelinding di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), maka itu urusan DPR," ujarnya.
Sebelumnya Jokowi meminta para menteri tak lagi menyuarakan wacana perpanjangan masa jabatan hingga penundaan Pemilihan umum 2024. Presiden memerintahkan para pembantunya fokus bekerja mencari jalan keluar di tengah situasi global yang pelik.
Jokowi tidak menyebut detail siapa menteri yang kerap menyuarakan perpanjangan masa jabatan. Meski demikian, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya pernah menjelaskan alasan penundaan berdasarkan permintaan 110 juta warganet.
Adapun Jokowi sendiri mengaku kerap mendengar adanya aspirasi yang mendorongnya untuk memperpanjang masa jabatan. Namun, mantan Wali Kota Solo itu mengatakan dirinya tetap harus taat konstitusi.
"Konstitusi kita sudah jelas. Kita harus taat dan patuh terhadap konstitusi," kata Jokowi menjawab pertanyaan awak media di Candi Borobudur, Magelang, Rabu (30/3).
Isu ini semakin panas usai munculnya teriakan tiga periode dalam acara Silaturahmi Nasional Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) pekan lalu. Acara tersebut juga sempat dihadiri oleh Jokowi, Luhut, dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Adapun relawan Jokowi Mania (Joman) sebagai komunitas simpatisan Presiden Joko Widodo pada Pemillihan Presiden (Pilpres) 2019 lalu, menolak menambah masa jabatan presiden menjadi tiga periode. Koordinator Joman, Immanuel Ebenezer menilai demokrasi tidak boleh dicederai hanya untuk kepentingan segelintir golongan.