Disindir JK, Sri Mulyani Ngomong Soal Resesi Hanya Untuk Berjaga-Jaga

Andi M. Arief
1 November 2022, 21:42
sri mulyani, jusuf kalla, resesi
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berjalan keluar usai menghadiri penyerahan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) I Tahun 2022 dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) kepada Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (1/11/2022).

Kementerian Keuangan mengatakan pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani soal risiko resesi tahun depan tak bertujuan menakut-nakuti publik. Hal itu disampaikan hanya untuk memberikan gambaran terkait situasi ekonomi yang akan dihadapi di masa mendatang.

Hal ini menjawab pernyataan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang meminta Sri Mulyani tak menakuti masyarakat soal resesi. Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo mengatakan hal yang disampaikan Menkeu hanya untuk membuat publik 'bersyukur' akan prospek ekonomi Indonesia di tengah kesulitan banyak negara.

Prastowo meminta masyarakat harus tetap tenang dengan situasi RI saat ini. Alasannya, perekonomian Indonesia berada di jalur yang benar menuju pemulihan sehingga optimisme masyarakat terhadap perekonomian harusnya tetap terjaga.

"Kalau permintaan global turun, kita kan punya pasar domestik yang besar dan luas.  Jadi saya rasa berjaga-jaga itu baik, tapi tidak perlu (takut) berlebihan," kata Prastowo saat ditemui di Jakarta, Selasa (1/11).

Sejumlah lembaga internasional seperti Dana Moneter Internasional (IMF), Bank pembangunan Asia (ADB) dan survei Bloomberg memperkirakan prospek ekonomi Indonesia tetap kuat tahun depan. Meski demikian, ekonomi 2023 kemungkinan melambat dibandingkan tahun ini.

Prastowo mengatakan konsumsi domestik oleh masyarakat Indonesia menjadi salah satu harapan untuk menopang perekonomian tahun depan di tengah ancaman resesi. 

"Menurut kami masyarakat perlu tetap belanja, karena ini salah satu pilar penting dari pertumbuhan ekonomi kita," kata Prastowo.

Sebelumnya Kalla meminta Sri Mulyani tak menakut-nakuti masyarakat dengan menggambarkan kondisi perekonomian seperti akan 'kiamat'. Ia mengatakan, setiap krisis memiliki dua sisi, yakni sisi menguntungkan dan tidak menguntungkan. 

“Mau ada masalah, ya kita hadapi, jangan takut. Negara kita ini lengkap sehingga tidak ada krisis energi, krisis pangan," kata Kalla  dalam pidato  perayaan HUT ke-70 Kalla Group dan HUT ke-44 Bukaka, Jum’at (28/10) malam.

Reporter: Abdul Azis Said

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...