Jokowi Pilih Yudo Margono Jadi Calon Panglima TNI Demi Rotasi Matra
Presiden Joko Widodo telah memilih Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono sebagai calon Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI). Yudo akan menggantikan Panglima TNI Andika Perkasa yang akan masuk masa pensiun mulai 21 Desember 2022.
Presiden Jokowi mengatakan pemilihan tersebut telah tertuang dalam Surat Presiden atau Surpres. Adapun, Surpres tersebut telah diterima oleh Ketua DPR Puan Maharani kemarin, Senin (28/11).
"Kami ajukan satu calon, KSAL yang sekarang karena memang kami rotasi matra," kata Presiden Jokowi dalam keterangan resmi, Selasa (29/11).
Seperti diketahui, jabatan Andika sebelum menjadi Panglima TNI adalah Kepala Staf Angkatan Darat TNI. Sebelum Andika, Kepala Staf Angkatan Udara TNI Hadi Tjahjanto menjabat Panglima TNI untuk periode 2017-2021.
Kemarin, Menteri Sekretaris Negara Pratikno telah mengantarkan Surpres Panglima TNI secara pribadi ke DPR. Tahap selanjutnya adalah uji kelayakan dan kepatuhan oleh Komisi I DPR kepada Laksamana TNI Yudo Margono.
Sebelumnya Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan aspek psikologi masing-masing matra tentara atau menjadi pertimbangan dalam menentukan Panglima TNI selanjutnya.
"Tiga-tiganya baik, tiga-tiganya punya hak. Secara konstitusi, semua punya kesempatan jadi panglima," kata Kepala Staf TNI Angkatan Darat 2013 di Istana Merdeka.
Sedangkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyatakan dirinya percaya Yudo akan mampu mengemban jabatan tersebut jika nantinya memang dipilih. Menurut Prabowo Yudo memiliki kecakapan yang dibutuhkan.
Jika terpilih, maka Yudo menjadi KSAL ketiga yang naik jabatan sebagai Panglima TNI. Sebelumnya ada nama Laksamana Widodo Adi Sutjipto yang menjabat sebagai Panglima pada 1999-2002 dan Laksamana Agus Suhartono yang mengemban jabatan panglima pada 2010 hingga 2013.