ESDM Minta IBC dan CBL Bangun Pabrik Pengolahan Nikel Akhir Tahun Ini

Muhamad Fajar Riyandanu
7 Maret 2023, 21:47
esdm, nikel, baterai
ANTARA FOTO/Jojon/hp..
Ilustrasi pembakaran nikel di kawasan industri Konawe, Sulawesi Tenggara, Senin (27/2/2023).

Kementerian ESDM meminta PT Indonesia Battery Corporation (IBC) bersama Ningbo Contemporary Brunp Lygend (CBL) mulai membangun pabrik pengolahan bijih nikel berteknologi High Pressure Acid Leaching atau HPAL akhir tahun ini.

Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Pengembangan Industri Sektor ESDM, Agus Tjahjana, mengatakan proses konstruksi bakal langsung berjalan setelah konsorsium menyelesaikan studi kelayakan yang diperkirakan rampung dalam waktu dekat.

"Akhir tahun ini saya kira studi kelayakannya selesai dan sudah mulai garuk-garuk tanah," kata saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM pada Selasa (7/3).

Pabrik pengolahan nikel berteknologi HPAL ini akan mengolah bijih nikel limonit kadar rendah 0,8%-1,5% yang merupakan bahan baku utama produksi nikel sulfat atau kobalt sulfat. Dua produk itu merupakan bahan baku komponen baterai.

Pembangunan pabrik pengolahan tersebut merupakan salah satu pengadaan dalam rangkaian Proyek Dragon dengan total nilai investasi sebesar US$ 6 miliar atau sekira Rp 92,3 triliun. Pabrik tersebut ditargetkan selesai paling lambat pada 2026.

"Kalau mereka jalan tahun ini, paling meleset 2026 selesai, itu paling lambat," ujar Agus.

Dalam Proyek Dragon, CBL akan membangun seluruh fasilitas sampai produksi sel baterai tahap pertama di Halmahera Timur. Kemudian pada tahap kedua CBL akan membangun proyek pengolahan nikel sulfat, precursor, katoda dan sel baterai di Kawasan Industri Kalimantan Utara.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...