IHSG Awal Pekan Diramal Menguat, Saham Perbankan Jadi Rekomendasi
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini (7/2) diramalkan bergerak menguat dibandingkan penutupan jelang akhir pekan lalu. Indeks diperkirakan bergerak di level 6.626 - 6.754.
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya mengatakan, perkembangan pola gerak IHSG saat ini masih menunjukkan potensi untuk mengalami kenaikan jangka pendek, dengan peluang untuk mencetak rekor kembali.
Ia juga mengatakan, jelang rilis data pertumbuhan perekonomian Indonesia yang diperkirakan akan berada dalam kondisi stabil, dapat menjadi sentimen positif bagi pergerakan IHSG.
“Selain itu, masih tercatatnya capital inflow (arus modal asing masuk) secara year to date juga akan turut mewarnai pergerakan IHSG," kata William dalam risetnya, dikutip Senin (7/2).
Saham yang direkomendasikan William untuk dipantau investor hari ini, antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), dan PT Telkom Indonesia (TLKM).
Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memperkirakan, IHSG menguji kembali zona resisten 6.738-6.754. Adapun, titik resistance IHSG hari ini diperkirakan ada di posisi 6.738, 6.754 dan 6.788, sedangkan titik support ada di posisi 6.627, 6.603 dan 6.570.
Sebagai informasi, support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.
Sebaliknya, resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju pertumbuhan harga tertahan.
Ivan merekomendasikan, hold atau trading buy pada PT Bank Negara Indonesia (BBNI) yang menghadapi resisten di 7.575,. Ia juga merekomendasikan hold atau trading buy pada PT Bank Tabungan Negara (BBTN) yang diperkirakan akan naik menuju Fibonacci Retracement 61,8% di level 1.755 sebagai target skenario bearish.
Selain itu, Ivan menyarankan hold atau accumulative buy pada PT Adaro Energy Tbk (ADRO), yang diperkirakan masih melemah mencapai Fibonacci Retracement 38,2% di level 2.130 sebagai target terdekat dari koreksi wave (iv).
Lalu, Ivan juga menyarankan hold atau accumulative buy pada PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG). TBIG diperkirakan dapat menguat dan mulai membentuk wave (iii) dari [c] karena kemungkinan telah menyelesaikan koreksi wave (ii) di Fibonacci Retracement 78,6%.
Lalu, ia juga merekomendasikan hold atau buy on weakness pada PT Timah Tbk (TINS). TINS diperkirakan melanjutkan struktur koreksi wave (b) menuju Fibonacci Retracement 61,8% di 1.330. Akan ada peluang untuk rebound apabila harga penutupan harian saham perusahaan tambang tersebut masih di level 1.330 atau lebih.