89,8% Saham Dikuasai Caraka Reksa, Petrosea Akan Ekspansi Bisnis
PT Caraka Reksa Optima (CARA) telah merampungkan tender wajib saham PT Petrosea Tbk (PTRO) pada 23 September 2022. Saat ini CARA memegang 89,8% saham Petrosea.
Adapun publik yang memiliki 10,20% saham setelah masa penawaran tender wajib berakhir. Dengan aksi tersebut, Petrosea siap mengembangkan bisnisnya dalam beberapa bidang.
"Ekspansi bisnis yang dilakukan Petrosea berkembang menjadi sustainable resource company yang mendukung pengembangan sektor pertambangan di Indonesia," tulis perseroan dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (30/9).
Salah satu bentuk ekspansi bisnis di sektor batu bara yaitu menggandeng PT Indo Bara Pratama pada bulan September 2022 dengan nilai sebesar Rp 2,89 triliun, serta dalam jangka waktu lima tahun.
Sedangkan di sektor emas, salah satu realisasi dari implementasi strategi diversifikasi Petrosea merupakan perolehan kontrak dari PT Santana Rekso Nindhana untuk jasa EPCM di proyek tailing management di tambang emas yang dimiliki oleh PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) pada bulan Juli 2022 lalu.
Adapun, nilai kontraknya yaitu Rp 3,6 triliun selama lima tahun termasuk pembangunan infrastruktur. Sampai saat ini, perusahaan terus mempercepat penyelesaian pembangunan tailing infrastructure sehingga ditargetkan dalam waktu dekat dapat memasuki tahap produksi.
Ke depannya, Petrosea menargetkan dapat mengerjakan proyek-proyek jasa pertambangan emas lainnya di Indonesia.
Di sektor nikel, Petrosea telah menandatangani kontrak dengan PT Cipta Djaya Selaras Mining untuk jasa pertambangan pit-to-port dan pembangunan infrastruktur pertambangan dengan nilai kontrak Rp 1,58 triliun selama empat tahun.
Sampai dengan hari ini, proyek ini telah memasuki tahap penyelesaian konstruksi untuk pembangunan jalan dan infrastruktur dengan target produksi pada akhir tahun 2022.
Dalam menjalankan usahanya, Petrosea didukung penuh oleh yang merupakan pemilik dari mayoritas saham salah satu tambang emas terbesar di Indonesia yakni PT Nusa Halmahera Minerals dan PT Caraka Reksa Optima.
Petrosea juga akan menjalankan diversifikasi usaha ke sektor mineral lain melalui penyediaan jasa pertambangan dan rekayasa, pengadaan & konstruksi (EPC) secara berkelanjutan.
Selain itu, strategi jangka panjang Petrosea yaitu untuk melakukan repositioning dari sebelumnya kontraktor menjadi pemilik tambang.