Kementerian BUMN Akui Lima Komisaris BTN Belum Lalui Uji Kelayakan OJK

Ilustrasi, logo Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Kementerian BUMN mengakui komisaris BTN belum melalui uji kelayakan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
11/12/2019, 21.12 WIB

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan lima komisaris PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) belum melalui uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan begitu, jabatan komisaris BTN belum efektif.

Adapun Susunan Dewan Komisaris BTN saat ini terdiri dari Komisaris Utama Chandra Hamzah, Komisaris Eko D. Heripoerwanto, Komisaris Heru Budi Hartono, Komisaris Andin Hadiyanto,  Komisaris Independen Armand B. Arief, dan Komisaris Independen Ahdi Jumhari.

"Hanya satu yang efektif memang, makanya kami sedang menunggu OJK. Kami harap fit and propert test secepatnya," kata Arya saat ditemui di Kementerian BUMN, Rabu (11/12).

Jika komisaris BTN tidak lolos uji kelayakan dari OJK, maka pihaknya siap menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk mengubah Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). "Bisa diubah lagi, karena aturannya seperti itu. RKAP yang sudah disahkan oleh komisaris sebelumnya juga tidak masalah," kata dia.

(Baca: Jurus Akhlak ala Erick Thohir Bersihkan BUMN)

Perusahaan dengan kode emiten BBTN itu memang telah menggelar RUPSLB pada 27 November dan mengangkat sembilan pengurus yang terdiri dari empat direktur dan lima komisaris perusahaan. RUPSLB ini juga memutuskan untuk merampingkan jajaran direksi BTN dari sembilan direktur menjadi delapan, serta jajaran komisaris dari sebelas menjadi enam.

Dari sembilan direksi sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mempertahankan empat direksi lama dan melantik empat direksi baru. Adapun susunan dewan direksi BTN saat ini terdiri dari Direktur Utama Pahala Nugraha Mansuri, Direktur Consumer dan Commercial Lending Hirwandi Gafar, serta Direktur Finance, Planning, & Treasury Nixon L. P. Napitupulu. 

Selanjutnya, Direktur Human Capital, Legal & Compliance Yossi Istanto, Direktur Remedial and Wholesale Risk Elisabeth Novie Riswanti,  Direktur Operation, IT & Digital Banking Andi Nirwoto, Direktur Distribution & Retail Funding Jasmin, dan Direktur Enterprise Risk Management, Big Data & Analytics Setiyo Wibowo

Sedangkan di jajaran komisaris perusahaan, Kementerian BUMN memangkas habis komisaris dan hanya menyisakan Eko D. Heripoerwanto. Menteri BUMN pun melantik eks-komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Chandra Hamzah dan empat komisaris baru.

(Baca: BTN Bakal Bentuk Perusahaan Pengelola Rumah Bekas KPR Macet)

Reporter: Fariha Sulmaihati