Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan aktivitas vulkanik Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, berdampak kepada sektor pariwisata di Indonesia. Arief mengatakan target jumlah wisatawan mancanegara tahun ini sebanyak 15 juta orang, kemungkinan tak akan tercapai.
Arief memprediksi, kunjungan wisman hanya akan sebesar 95% dari target 15 juta hingga akhir 2017. Alasannya, wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali tak akan mencapai target yakni 6 juta orang.
"Jumlah turis yang berkunjung ke Bali itu merupakan 40% dari total target tahun ini 15 juta," kata Arief di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Senin (27/11).
(Baca: Dampak Erupsi Gunung Agung, Pembatalan Reservasi Hotel Capai 20-30%)
Arief memprediksi erupsi Gunung Agung akan menurunkan kunjungan ke Bali hingga 20 ribu orang. Jumlah penurunan turis akan bertambah apabila erupsi berlanjut hingga Desember 2017.
"Berpengaruh kalau kondisinya seperti sekarang. Desember itu peak season jadi kira-kira (berkurang) 125%. Kalau rata-rata 600 ribu, jumlah kunjungan saat peak season 750 ribu," kata Arief.
Hingga September 2017 jumlah kunjungan wisman di seluruh Indonesia mencapai 10,5 juta orang. Sisanya sebanyak 4,5 jutanya akan didorong melalui peak season.
Sementara itu Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani menyatakan pembatalan reservasi hotel melonjak 20-30% akibat peningkatan erupsi Gunung Agung.
Pembatalan reservasi tidak hanya terjadi di Bali, melainkan juga di lokasi pariwisata sekitarnya, seperti Labuan Bajo dan Lombok. Pembatalan reservasi hotel terjadi sejak beberapa bulan ke belakang.
Para turis membatalkan kunjungan karena merasa kurang aman untuk berpelesiran dalam kondisi erupsi Gunung Agung. Rosan berharap pemerintah dapat mensosialisasikan lebih jelas terkait keamanan dan penanganan atas peningkatan erupsi Gunung Agung.
(Baca juga: Gunung Agung Berstatus Awas, Bandara Ngurah Rai Ditutup 24 Jam)
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meningkatkan status Gunung Agung, dari siaga menjadi awas, hari ini. Peningkatan status dari level tiga ke empat itu dilakukan mengingat erupsi Gunung Agung terus meningkat.
Ratusan penerbangan dari dan ke Bali karena status peningkatan Gunung Agung. Garuda Indonesia membatalkan 88 penerbangan domestik dan internasional, terdiri dari 42 penerbangan menuju Bali dan 46 penerbangan yang akan lepas landas dari Bali selama bandara ditutup.
Selain Garuda, maskapai Lion Air juga telah membatalkan 52 penerbangan internasional dan domestik dari atau menuju Bali. Selain itu ada 25 Wings Air, 14 Batik Air, hingga 4 Malindo Air yang juga membatalkan penerbangan dari dan ke Bali.
Maskapai penerbangan asing seperti Virgin Airlines, Jetstar Airways, Qantas Airways dari Australia, serta satu maskapai dari Belanda yakni KLM telah membatalkan penerbangan sejak Minggu (26/11) saat Bandara Ngurah Rai masih dinyatakan aman.