PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) melalui anak usahanya yakni PT Bahana Sekuritas menyatakan kesiapannya mengakuisisi Bank Muamalat. Hajatan itu dengan membeli saham baru perbankan syariah tersebut yang memang akan menerbitkan saham baru (rights issue).
Senior Manager Corporate Communication Bahana Group I Gede Suhendra mengatakan pihaknya memang telah mengetahui rencana penerbitan saham baru dari Bank Muamalat. Menurutnya, Bahana Sekuritas memiliki kemampuan untuk ikut mengakuisisi bank tersebut.
Namun, keputusan itu baru bisa dilakukan apabila telah ada penugasan resmi dari pemerintah. "Kami Bahana Sekuritas siap melaksanakan penugasan dan kepercayaan, jika mendapatkan mandat dari Kementerian BUMN," ujar Suhendra saat dihubungi Katadata, Jakarta, Rabu (25/10).
Suhendra mengaku belum bisa memberikan informasi lebih jauh mengenai rencana pemerintah terkait Bank Muamalat. Dirinya pun juga tidak menjelaskan lebih lanjut apakah sudah ada arahan yang disampaikan Kementerian BUMN kepada Bahana Sekuritas untuk mengakuisisi Bank Muamalat.
Bank Muamalat memang berencana untuk melakukan right issue atau penerbitan saham baru dengan Hak Membeli Efek Terlebih Dahulu (HMETD). PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI) pun menyatakan telah menandatangani perjanjian pengambilalihan saham bank syariah pertama di Indonesia tersebut.
Nilai pembelian saham ini mencapai Rp 4,5 triliun. Persentase saham yang akan dimiliki oleh PADI sekurang-kurangnya mencapai 51% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh Bank Muamalat.
Menurut Direktur Utama Minna Padi Investama Sekuritas Djoko Joelijanto, saat ini transaksi pembelian saham masih dalam proses untuk dilaksanakan sesuai perjanjian. Dengan demikian, transaksi belum memiliki dampak terhadap kegiatan operasional, hukum, keuangan atau kelangsungan usaha dari PADI.
Untuk menjalankan rencana akuisisi Bank Muamalat tersebut, PADI akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Namun dia belum tahun kapan RUPSLB PADI ini akan digelar.
Adapun, dua Perbankan nasional yakni BRI dan BNI menyatakan belum memiliki rencana untuk ikut dalam akuisisi tersebut. "Saat ini belum ada rencana ke arah sana" ujar Direktur Utama Bank BRI Suprajarto.
Sementara, Direktur Utama BNI Achmad Baiquni juga menyatakan tidak memiliki rencana untuk itu. "Tidak ada," ujarnya.