BPK Temukan Rute Jakarta-London Jadi Penyumbang Kerugian Garuda

ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Pengunjung mendatangi Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) 2017 di DI Yogyakarta, Jumat (10/3).
Penulis: Miftah Ardhian
Editor: Yuliawati
4/10/2017, 18.26 WIB

GMF juga berpotensi kehilangan pendapatan atas denda keterlambatan pembayaran dari Garuda dan time and material basis (TMB) Citilink, serta berpotensi mengalami kesulitan cash flow karena waktu pembayaran yang relatif lama dari pelanggan.

Kedua, pemeliharaan pesawat udara milik Garuda dan Citilink oleh GMF belum sepenuhnya mencapai target Service Level Agreement (SLA) yang disepakati, sehingga GMF berpotensi didenda senilai US$ 2,06 juta untuk serviceability dan US$ 204,32 ribu untuk Dispatch Reliability.

Hal tersebut mengakibatkan GMF berpotensi dikenakan denda atas dak tercapainya serviceability pesawat Garuda senilai US$ 2,03 juta dan pesawat Citilink senilai US$ 30,66 ribu serta dispatch reliability pesawat Garuda senilai US$ 204,32 ribu yang dapat membebani perusahaan.

Menyikapi hal tersebut, Manajemen Garuda menjelaskan bahwa memang tidak semua rute dirancang untuk memberikan keuntungan, tetapi tetap diterbangkan selama bisa meng-cover sebagian dari fleet cost yang merupakan komponen biaya yang harus dikeluarkan oleh maskapai.

"Jika pesawat tersebut diterbangkan akan memberikan kerugian lebih sedikit daripada pesawat tersebut dak diterbangkan, sedangkan untuk rute destinasi China yang belum optimal dapat dijelaskan bahwa jadwal penerbangan CGK-BJS-CGK menyesuaikan ketersediaan slot di Beijing," ujar Manajemen Garuda.

Kemudian, terhadap permasalahan pemeliharaan pesawat, Direktur Utama GMF menyatakan sependapat bahwa denda belum diterapkan secara konsisten terkait dengan keterlambatan pembayaran oleh Garuda dan Citilink. Namun, GMF masih belum bisa memastikan besaran nilai denda yang harus ditagihkan ke dua maskapai tersebut.

Sedangkan, terhadap kegiatan pemeliharaan pesawat yang belum memenuhi SLA, Direksi PT GMF menyatakan sependapat bahwa adanya SLA yang tidak tercapai pada bulan-bulan tertentu di tahun 2015 dan 2016. Namun, GMF selalu mengadakan perbaikan dalam pencapaian performa dan berupaya supaya mekanisme pengendalian dan evaluasi key performance indikator (KPI ) GMF dijalankan dengan semestinya.

Halaman: