Pengembang properti asal Singapura, Pollux Properties, sedang membangun proyek kota mandiri terpadu di Karawang. Dengan total nilai investasi Rp 50 triliun, pembangunan Pollux Technopolis bakal dibantu oleh 11 perbankan untuk proses pembayaran konsumen.
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Keuangan Korporasi Pollux Properties Indonesia Donisius Adi dengan perwakilan dari Bank Mandiri, CIMB Niaga, Maybank, Artha Graha, ICBC, UOB, BTN, MNC, BRI, Muamalat, dan BJB. "Penandatanganan kerja sama dengan 11 bank nasional kami maksudkan untuk memberi kemudahan kepada calon konsumen kami dalam proses pembelian," kata Donisius di Jakarta, Senin (28/8).
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) ini juga dilakukan untuk penyediaan fasilitas kredit pemilikan apartemen (KPA) oleh 11 perbankan tersebut. Pollux membanderol harga apartemennya di Pollux Technopolis pada kisaran Rp 290 juta sampai Rp 590 juta per unit.
(Baca: Gelontorkan Rp 278 Triliun Untuk 'Meikarta', Lippo Bangun 100 Gedung)
Rencananya, bakal ada 5 menara menara apartemen yang dibangun dengan jumlah 2.500 unit. Selain itu, Pollux juga bakal membangun gedung-gedung perkantoran 80 lantai, mal, rumah sakit, dan universitas teknologi. Semuanya akan dibangun di atas lahan seluas 40 hektare.
Dia mengaku proyek Pollux Technopolis adalah proyek pembangunan kota dengan fasilitas lengkap yang pertama kali dilakukan oleh Pollux Properties Indonesia. "Sebelumnya kami hanya bisa membangun superblok, sekarang kami sudah maju satu langkah," ujar Donisius lagi.
Direktur Penjualan dan Pemasaran Pollux Properties Maikel Tanuwidjaja menjelaskan saat ini proyek masih dalam tahap pembentukan fondasi dan bakal selesai dalam 2020. "Untuk targetnya diperkirakan selesai hingga 36 bulan setelah groundbreaking," jelas Maikel. Proyek Pollux Technopolis bakal bekerja sama dengan kontraktor asal Tiongkok, QNQC Qingjian International.
Menurut Maikel, pembangunan ini akan memberi kontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi masyarakat dengan bertambahnya lapangan kerja baru. Alasannya, Karawang sudah memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi. "Pertumbuhan ekonomi di Karawang juga di atas rata-rata nasional, jika nasional 5,18 persen maka di Karawang mencapai 7 persen," tuturnya.
(Baca: Deddy Mizwar Minta Lippo Hentikan Sementara Proyek Meikarta)