Lereng Tol Salatiga-Kartasura Longsor, Butuh Waktu Perbaikan 4 Hari

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Konvoi mobil tim gabungan dari PT Trans Marga Jateng (TMJ), Polres Semarang, Polres Salatiga, Pemerintah Kabupaten Semarang, dan Pemerintah Kota Salatiga melintas saat mengecek Tol Bawen-Salatiga di Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin (5/6).
27/12/2018, 14.10 WIB

Perbaikan talut atau lereng ruas tol Salatiga-Kartasura yang longsor di kilometer 489 diperkirakan membutuhkan waktu empat hari. PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) sebagai pengelola tol menyebutkan longsor disebabkan oleh hujan deras dan saluran air yang belum selesai pengerjaannya.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, badan jalan tol masih utuh lantaran longsor hanya menimpa pinggiran saja. Talut tersebut diduga ambrol karena rumput yang ditanam belum tumbuh sempurna sehingga tanah yang berada di bawahnya masih rentan tergerus air hujan. "Tidak ada masalah, (sedang) diperbaiki," kata Basuki di Jakarta, Kamis (27/12).

Talut yang berada di kilometer 489, Desa Tanjungsari, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali ini longsor pada Senin (24/12). Basuki juga mengatakan, ia sudah mendapat laporan dari Direktur Utama PT Jasamarga Solo Ngawi David Wijayatno mengenai proses penanganan talut tersebut.

Basuki juga menambahkan, ada kemungkinan lereng tol di bagian lain longsor, terutama apabila rumput yang menyerap air belum tumbuh. Namun, hal yang paling penting adalah badan jalan jangan sampai ikut ambruk. "Tidak masalah, yang penting badan jalan tidak amblas," katanya.

Ruas tol Salatiga-Kartasura yang merupakan bagian dari Tol Trans Jawa ini diresmikan Presiden Joko Widodo pada 20 Desember 2018. Bahkan, Presiden sempat menjajal Tol Trans Jawa dari Surabaya hingga jembatan Kalikuto di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah dengan bus.

(Baca: Jokowi: Sejarah Baru Transportasi, Tol Merak-Pasuruan Tersambung)

Direktur Teknik PT Jasa Marga Solo Ngawi, Aryo Gunanto, mengatakan posisi jalan tol di daerah tersebut lebih tinggi sekitar 5 meter dibandingkan dengan areal persawahan di kanan-kirinya. Jalan tol tersebut ditinggikan dengan timbunan tanah dan untuk menahan timbunan tanah itu dibangun talut.

"Talut sebenarnya masih dalam pengerjaan tetapi karena jalan tol Salatiga-Colomadu difungsikan untuk libur Natal dan Tahun Baru, volume lalu lintas makin banyak," ujar Aryo seperti dikutip Antara. Kemudian, ada perintah agar semua pekerjaan dihentikan sementara.

Tanah longsor pada talut dipicu kondisi hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut. Selain itu, ada saluran air yang belum sempurna pengerjaannya sehingga timbul rongga yang kemudian terjadi longsor akibat tergerus air hujan. "Talut yang longsor segera diperbaiki," kata Aryo.

Kendati demikian, kendaraan yang melintas jalan tol baik dari Salatiga- Colomadu atau sebaliknya tetap lancar. Kendaraan yang melintas tidak sampai terganggu akibat talut longsor. JSN akan melanjutkan pekerjaan talut dan saluran air di ruas tol tersebut dan memasang rubber cone untuk mengamankan lokasi.

(Baca: Jokowi Imbau Pengendara Berhati-hati Saat Melintasi Tol Trans Jawa)

Reporter: Ameidyo Daud Nasution