Lembaga survei Charta Politica merilis hasil survei elektabilitas dalam pemilihan calon gubernur Jawa Timur yang menunjukkan pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) - Puti Guntur Soekarno bersaing ketat melawan Khofifah Indar Parawansa - Emil Elistianto Dardak. Elektabilitas Gus Ipul - Puti sementara unggul sebesar 44,8% atau menang tipis 6,7% dibandingkan Khofifah - Emil yang mendapat perolehan suara sebesar 38,1%.
Dalam survei pada 3-8 Maret 2018 ini, Charta Politica melibatkan 1200 responden di seluruh Jawa Timur. Metode yang digunakan multistage random sampling dengan margin of error +/- 2,8% dan tingkat kepercayaan 95%. Quality control dilakukan terhadap 20% sampel.
Gus Ipul - Puti secara geografis unggul di empat wilayah, yakni Arek (46.1%), Tapal Kuda (42.5%), Mataraman (45.8%), dan Madura (43.9%). Wilayah Arek meliputi Gresik, Kota Surabaya, Kota Batu, Malang, Mojokerto, Jombang, dan Sidoarjo.
(Baca juga: Poltracking: Dukungan Gerindra dan PKB Tidak Solid untuk Gus Ipul-Puti)
Tapal Kuda meliputi Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, Jember, Lumajang, dan Banyuwangi. Mataraman meliputi Pacitan, Madiun, Magetan, Ponorogo, Trenggalek, Nganjuk, Kediri, Ngawi, Blitar, dan Tulungagung. Sementara, Madura meliputi Bangkalan, Pamekasan, Sampang, dan Sumenep.
"Sementara pasangan Khofifah Indar Parawansa – Emil Elistianto Dardak unggul di wilayah Mataraman Pesisir sebesar 50,8% yang meliputi Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan," kata Direktur Eksekutif Charta Politica, Yunarto Wijaya di Hotel Atlet Century, Jakarta, Rabu (21/3).
Berdasarkan hasil survei, sebanyak 68% responden merasa dekat dengan Nahdlatul Ulama (NU). Dari angka tersebut, 42,5% responden cenderung memberikan dukungannya pada Gus Ipul - Puti. Hanya 35,3% dari responden yang merasa dekat dengan NU memberikan dukungannya kepada pasangan Khofifah-Emil.
Yunarto menilai elektabilitas kedua pasangan calon tersebut dalam PIlkada Jawa Timur masih belum aman. Sebab, elektabilitas Gus Ipul dan Khofifah saat ini hanya terpaut tipis di bawah 10%.
Selain itu, masing-masing pasangan calon belum ada yang memiliki elektabilitas di atas 60%. Padahal, Yunarto menganggap angka itu sebagai syarat untuk memastikan kemenangan dalam Pilkada.
(Baca juga: Palagan Terakhir Khofifah di Pilgub Jatim)
Adapun, elektabilitas Gus Ipul dan Khofifah sendiri dianggap mentok dengan popularitas keduanya cukup tinggi. Berdasarkan survei Charta Politica, popularitas Khofifah saat ini sebesar 92,9% dengan tingkat kesukaan sebesar 87,8%. Sementara, popularitas Gus Ipul saat ini sebesar 91,7% dengan tingkat kesukaan mencapai 85,4%.
"Kalau kami lihat dua nama ini elektabilitasnya sudah mentok. Tingkat pengenalan keduanya sudah tinggi," kata Yunarto.
Karenanya, dia menilai faktor penentu pemenangan Pilkada Jawa Timur berada di tangan Puti dan Emil. Sayangnya, saat ini tingkat popularitas masing-masing cawagub masih belum mampu mendongkrak elektabilitas pasangan calon.
Dari hasil survei, tingkat popularitas Puti baru sebesar 42,2% dengan kesukaan sebesar 37,3%. Tingkat popularitas Emil baru sebesar 50,7% dengan kesukaan 43,7%. "Cawagub tersebut masih punya pekerjaan rumah untuk meningkatkan tingkat popularitasnya," kata Yunarto.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP Bambang Dwi Hartono mengakui jika partainya saat ini masih belum masuk ke seluruh daerah untuk pengenalan Puti. Menurut Bambang, ada 13 daerah yang harus dipenetrasi hingga faktor popularitas dan kesukaan masyarakat kepada Puti meningkat.
"PDIP belum masuk ke 13 daerah, termasuk Mataraman Pesisir. Dengan 13 daerah ini saya yakin akan melonjak," kata Bambang.
(Baca juga: PDIP dan Gerindra Bakal Kerja Sama Usung Gus Ipul-Puti di Pilgub Jatim)
Sementara, Wasekjen Golkar Sarmuji menilaisulit untuk menggenjot elektabilitas Puti. Sebab meski sejak awal sudah digadang sebagai trah Sukarno, popularitas dan elektabilitasnya tak juga meningkat pesat.
Situasi ini, katanya, dapat menjadi peluang bagi Emil untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas. Emil yang pernah menjadi Bupati Trenggalek dapat menjadi representasi daerah Mataraman. Karenanya, Golkar masih mampu mendorong para pemilih mengambang di wilayah tersebut untuk bisa memilih Khofifah-Emil.
"Dari sisi pemilih mengambang dan masih bisa goyah masih cukup besar. Tingkat kesukaan pada cawagub Khofifah (Emil) cukup besar. Kalau kami dorong Emil lebih besar, bisa menambah daya dorong elektabilitas Emil," kata dia.
Sebelumnya, survei Poltracking Indonesia menunjukkan Khofifah-Emil unggul dengan elektabilitas sebesar 42,4%, sementara Gus Ipul- Puti Guntur (35,8%), dengan undecided voters (21,8%).
Survei yang diadakan Poltracking Indonesia ini melibatkan 1.200 responden yang tersebar di 29 kabupaten dan sembilan kota di Jawa Timur. Survei menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error 2,83% serta tingkat kepercayaan 95%.