Pengusaha Hotel Tak Akan Keruk Untung dari Erupsi Gunung Agung

ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Petugas maskapai penerbangan memberi penjelasan kepada warga negara asing di Terminal Internasional Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Senin (27/11). Bandara Ngurah Rai menutup semua penerbangan pada Senin mulai pukul 07.00 WITA karena terdampak abu vulkanis l
28/11/2017, 16.30 WIB

Pengusaha perhotelan berkomitmen untuk tidak mengeruk untung dari wisatawan yang terpaksa memperpanjang kunjungan mereka di Bali. Erupsi Gunung Agung telah melumpuhkan kegiatan penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, sehingga banyak wisatawan yang tak bisa kembali ke kota atau Negara asalnya.

Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengatakan, pengusaha perhotelan yang ada di Bali telah berkomitmen untuk menunjukan kepeduliannya terhadap tamu yang harus memperpanjang masa kunjungannya. Apalagi, hal ini disebabkan oleh situasi force majure yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya.

Ia menjelaskan, bulan Desember biasanya adalah masa panen bagi pengusaha hotel karena banyak wisatawan dari dalam dan luar negeri menikmati liburan akhir tahun di Pulau Dewata. Pada peak season ini, harga sewa kamar pun biasanya lebih tinggi dibanding hari-hari biasa. Namun, hal itu tampaknya tidak akan berlaku di Bali dalam waktu dekat.

"Teman-teman di Bali sudah sepakat berikan kemudahan diskon. Bottom price lah untuk para tamu," ujar Hariyadi saat ditemui di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (28/11).

(Baca juga: Dampak Bandara Ngurah Rai Tutup, 445 Penerbangan Dibatalkan)

Hariyadi yang juga Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyatakan, hotel-hotel di Bali sebenarnya juga terganggu. Alasannya, sejak ditutupnya Bandara Ngurah Rai, jumlah wisatawan yang datang ke destinasi wisata unggulan Indonesia tersebut menurun.

Hanya, Hariyadi pun masih belum memiliki data berapa jumlah penurunan okupansi hotel akibat adanya bencana alam ini. Namun, apabila kondisi sudah mereda, Hariyadi mengatakan, pihaknya akan turut embali mengkomunikasikan melalui media maupun sarana lainnya bahwa Bali telah aman. Dengan begitu, tingkat kunjungan wisatawan diharapkan dapat kembali melonjak.

Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sejak kemarin hingga esok pagi akan ditutup akibat sebaran debu vulkanik di udara. Ada kemungkinan penutupan bandara akan diperpanjang bila erupsi Gunung Agung belum mereda.

Reporter: Miftah Ardhian