Pemerintah sedang mengkaji pengembangan kawasan industri di wilayah selatan Jawa Barat. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan industri potensial yang bisa dikembangkan di daerah tersebut adalah garmen (pakaian).
Untuk bisa mengembangkan industri garmen di daerah tersebut, Luhut menyarankan adanya tarif upah yang kompetitif dengan wilayah lainnya. Dengan begitu, pengembangan kawasan industri hilir tekstil bisa terealisasi dengan baik, dan perekonomian masyarakat sekitar juga bisa terangkat.
"Perlu kami bicarakan baik-baik. Tapi tadi pak Airlangga (Menteri Perindustrian) bilang elok juga kalau (industri garmen) dikembangkan di selatan Jawa Barat," kata Luhut usai rapat persiapan Rapat Koordinasi Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Bank Indonesia (Rakorpusda) di kantornya, Jakarta, Jumat (22/9).
(Baca: Pemerintah Kembangkan Industri Tekstil di Luar Jawa)
Pembahasan lebih lanjut mengenai pengembangan kawasan ini akan dilakukan pada Rakorpusda yang rencananya akan dilakukan pada tanggal 26 dan 27 September di Bandung. Dalam rakor tersebut akan dicari segala macam cara yang bisa dilakukan untuk membenahi permasalahan wilayah Selatan Jawa Barat mulai dari konektivitas hingga pendidikan.
"Inisiatornya memang dari BI," kata Luhut.
Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah dengan hard (infrastruktur) serta soft (sumber daya manusia/SDM). Luhut menjelaskan pendekatan ini berkaitan dengan hal yang terjadi di wilayah tersebut, seperti anak tidak bersekolah karena tidak ada infrastruktur memadai.
Rakor seperti ini sebelumnya pernah dilakukan di Batam serta Balikpapan. Hasil rakor di dua daerah tersebut mampu menemukan beberapa solusi yang telah diambil untuk kemajuan daerah tersebut, diantaranya pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), hilirisasi industri, dan sebagainya.