6 Makanan Khas Jambi yang Sayang untuk Dilewatkan

id.wikipedia.org
Ilustrasi, kue padamaran, makanan khas Jambi.
Penulis: Husen Mulachela
Editor: Agung
21/3/2022, 14.48 WIB

Menikmati makanan khas Jambi menjadi sesuatu yang sayang untuk dilewatkan ketika mengunjungi provinsi yang terletak di Pulau Sumatera ini.

Dikenal dengan motto "Tanah Pilih Pesako Betuah", Jambi memiliki segudang kuliner spesial yang siap memanjakan lidah para wisatawan yang berkunjung.

Sekilas tentang Jambi

Mengutip jambiprov.go.id, Provinsi Jambi cukup strategis karena langsung berhadapan dengan kawasan pertumbuhan ekonomi, yaitu IMS-GT (Indonesia, Malaysia, Singapura Growth Triangle). Jambi memiliki luas 53.435,72 km2 dengan luas daratan 50.160,05 km2 dan luas perairan 3.274,95 km2.

Secara administratif, jumlah kecamatan dan desa/kelurahan Jambi tahun 2019 sebanyak 141 kecamatan dan 1.375 desa/kelurahan, di mana jumlah desa/kelurahan terbanyak berada di kabupaten Merangin, yaitu 24 kecamatan dan 215 desa/kelurahan.

Jambi terkenal dengan iklim tropis dan kaya akan sumber daya alam serta keanekaragaman hayati. Akan tetap, Jambi juga rentan akan perubahan iklim, seperti kenaikan temperatur, perbuahan intensitas dan periode hujan, kenaikan muka air laut, dan pergeseran musim hujan/kemarau.

Penggunaan lahan Provinsi Jambi didominasi oleh perkebunan karet dan perkebunan sawit. Sebagian besar lahan di Jambi digunakan untuk kegiatan budidaya pertanian, baik pertanian lahan sawah maupun pertanian lahan bukan sawah.

Makanan Khas Jambi

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut beberapa makanan khas Jambi yang layak untuk dicoba:

1. Gulai Tepek Ikan

Hidangan ini adalah hasil perpaduan antara sagu tani dan ikan gabus atau ikan tenggiri yang direbus kemudian digulai.

Berdasarkan buku “Kuliner Khas Jambi, Sedap Nian Oi” oleh Rini Febriani Hauri, nama gulai ikan tepek digunakan karena makanan ini dibuat dengan cara dipipihkan atau tepek dalam bahasa Jambi.

Gulai tepek ikan merupakan salah satu masakan khas yang berasal dari Kota Seberang, Jambi. Makanan ini hanya disajikan pada waktu-waktu tertentu, misalnya, pernikahan, kenduri, acara adat, atau acara penyambutan tamu. Jadi, makanan ini tidak dijual bebas di warung makan.

2. Gulai Ikan Patin

Gulai ikan patin merupakan salah satu makanan khas Jambi yang terkenal. Aslinya, hidangan gulai ikan patin ini tergolong unik dimasak dengan tempoyak, yaitu daging buah durian yang telah difermentasi. Namun, karena tidak semua orang suka dengan bau dan rasa tempoyak, di beberapa tempat makanan ini dimodifikasi dengan dimasak menggunakan campuran santan.

Karena tergolong kuliner yang populer di Jambi, untuk menemukan restoran yang menjual hidangan ini tentu tidak sulit. Bahkan, ada sentra yang khusus menjual gulai ikan patin.

Untuk membuat gulai ikan patin diperlukan beberapa bumbu dan bahan, di antaranya jahe, merica kunyit, bawang merah, bawang putih, kemiri, gula pasir, minyak sayur, santan kelapa kental, daun salam, ikan patin, santan kelapa encer, garam dapur, dan serai.

Untuk membuat masakan khas Jami ini, Anda perlu membersihkan sisik dan kotoran dalam perut ikan terlebih dahulu. Selanjutnya, ikan dilumuri dengan perasan air jeruk dan garam dapur. Lalu, haluskan bahan-bahan bumbu, kemudian masukkan ke dalam air mendidih.

Masukkan ikan patin bersama asam kandis, daun kunyit, daun jeruk, dan daun salam. Bumbui dengan garam secukupnya, tambahkan dua sendok teh gula. Masak lagi, hingga ikan matang dan kuah terasa sedap.

3. Kue Padamaran

Kue tradisional ini terbuat dari bahan baku tepung berasa dan santan. Mirip bubur sumsum, kue ini mempunyai cita rasa gurih dengan tekstur lembut. Hanya saja, yang membedakan kue padamaran dengan bubur sumsum terletak pada penggunaan kinca gula merahnya.

Kinca gula merah pada kue padamaran tidak hanya digunakan untuk bagian atas kue, tetapi juga bagian dasarnya. Sementara itu, warna hijau kue padamaran berasal dari air suji.

4. Daging Masak Itam

Dalam bahasa Jambi, itam berari hitam pekat. Dinamakan demikian karena masakan ini memiliki kuah berwarna hitam yang merupakan hasil dari campuran bumbu yang meresap ke dalam daging. Selain itu warna hitam tersebut juga berasal dari kecap manis.

Daging yang biasa digunakan adalah daging sapi atau kerbau yang dipotong-potong. Sementara itu, bumbu yang digunakan, antara lain jintan, ketumbar, adas manis, kayu manis, lada putih bubuk, garam, dan santan.

5. Tempoyak

Makanan khas Jambi yang satu ini berasal dari fermentasi durian yang biasanya disajikan bersama nasi putih. Selain itu, tempoyak kadang dijadikan sebagai bumbu masakan, seperti ditambahkan ke dalam sambal atau gulai, untuk membuat masakan menjadi lebih lezat.

Masakan bercita rasa asam manis dengan tekstur daging buah yang lembek ini tak hanya dikenal di sekitaran Jambi. Di luar pulau, seperti Kalimantan, tempoyak banyak dijajakan, khususnya saat musim durian tiba.

6. Gandus

Mirip dengan talam ebi, kue khas Jambi ini biasa disajikan dengan cetakan persegi atau mangkuk. Warna putih kue ini berasal dari tepung beras, tepung sagu, garam dan santan.

Untuk memperkaya rasa, adonan kue gandus dicampur dengan bumbu halus eperti bawang putih, bawang merah, dan cabai.

kue ini biasanya disajikan setelah menyiram topping khusus yang terbuat dari ebi sangrai, daun seledri, bawang goreng, irisan cabai, abon ikan, dan daging giling. Kue dengan taburan bawang goreng pada bagian atas ini memiliki rasa pedas gurih.