Mengenal Tradisi Tatung, Pertunjukan Pawai Ekstrem dari Singkawan

ANTARA FOTO/HS Putra
Ilustrasi, seorang tatung beratraksi saat mengikuti pawai perayaan Cap Go Meh di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Sabtu (8/2/2020).
Penulis: Tifani
Editor: Agung
20/9/2022, 11.05 WIB

Sedangkan, yang menjadi Tatung pun tidak sembarangan, biasanya yang bisa menjadi Tatung adalah seseorang yang memiliki garis keturunan baik ayah atau kakeknya pernah menjadi Tatung.

Tidak Bisa Sembarangan, Menjadi Tatung Perlu Seleksi Ketat

Memiliki kekuatan atau kemampuan menjadi tatung tak langsung membuat seseorang bisa ikut berparade dalam festival Cap Go Meh Singkawang. Ada beberapa persyaratan yang mesti dipenuhi tatung.

Salah satunya adalah, memiliki legalitas berupa surat pernyataan dari lurah yang menyatakan bahwa ia benar-benar adalah tatung.

Surat pengantar tersebut nantinya yang akan digunakan untuk mendaftarkan diri ke sekretariat Tao. Surat tatung dari sekretariat Tao itulah yang akan digunakan untuk mendaftar Festival Cap Go Meh.

Tanpa surat keterangan tersebut, orang-orang yang mengaku sebagai tatung akan dianggap sebagai tatung ilegal.

Tatung ilegal tidak akan diperkenankan ikut serta dalam festival Tradisi Tatung, dan kalau pun mereka memaksa tampil, panitia tidak akan memberikan bantuan dana.

Sebab parade tatung sudah menjadi bagian dari festival Cap Go Meh untuk menghibur wisatawan, maka tak sembarang orang bisa masuk di dalamnya. Ada proses seleksi yang mesti dilakukan.

Sebab, walaupun tatung adalah manusia biasa yang dimasuki roh, mereka punya keistimewaan sendiri, yaitu berkemampuan sebagai tabib.

Faktor terpenting yang tidak boleh luput dari seleksi adalah cara beratraksi. Akankah mereka beratraksi secara sadis, menyeramkan atau menjijikkan. Sebab ada saja tatung yang senang memakan hewan seperti anjing, ular, ayam secara hidup-hidup ketika ia tengah beraksi dalam kondisi tak sadar.

Jadi, seleksi dilakukan untuk meminimalisir hadirnya roh liar yang masuk ke dalam acara festival. Sampai sekarang Tradisi Tatumg masih terus lestari di Singkawang. Biasanya pertunjukan ini hanya dapat disaksikan ketika perayaan Cap Go Meh.

Halaman: