Inalum Cari Pinjaman untuk Divestasi Saham Vale Indonesia

ANTARA FOTO/REUTERS/Yusuf Ahmad
Ilustrasi, bijih nikel. PT Indonesia Asahan Alumunium (inalum) memproyeksi divestasi saham Vale Indonesia (INCO) bakal rampung pada September 2020.
22/1/2020, 16.29 WIB

"Kami harapkan setelah tahun keempat itu proyek-proyek yang tadi kami paparkan sudah mulai hasilkan dan memberikan dampak ke EBITDA dan kami bisa mulai membayar pokok," ujarnya.

Orias pun menargetkan tanda tangan kesepakatan divestasi vale paling lambat pada Maret 2020.  Selanjutnya Inalum punya waktu hingga September 2020 untuk menyelesaikan pembayaran.

Inalum disebut-sebut sepakat menggelontorkan dana sebesar US$ 500 juta atau sekitar Rp 7 triliun untuk mengambil alih 20% saham Vale. Perhitungan valuasi saham berdasarkan rata-rata harga saham Vale di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam kurun waktu 12 bulan terakhir.

Di sisi lain, Menteri BUMN Erick Thohir memandang positif langkah Inalum mengakuisisi 20% saham Vale. Sebab, produk utama Vale berupa nikel bakal dibutuhkan sebagai bahan dasar pembuatan mobil listrik yang saat ini tengah berkembang.

"Kita produsen nikel nomor satu, terbesar di dunia mungkin. Nah, dengan itu bagaimana bahwa akuisisi Vale juga menjadi bagian penting secara strategic plan," kata Erick pekan lalu.

(Baca: Holding BUMN Tambang Siapkan Belanja Modal Rp 25 Triliun Tahun Ini)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan