Inalum disebut-sebut telah menganggarkan dana sebesar US$ 500 juta atau sekitar Rp 7 triliun untuk mengambil 20% saham Vale. Namun, Sekretaris Perusahaan Inalum Rendi Witular belum menjelaskan sumber pendanaan untuk akuisisi tersebut.
"Masih dikaji, masih nego. Jadi belum bisa memberikan banyak informasi," kata dia kepada Katadata.co.id pada akhir tahun lalu.
Di sisi lain, Menteri BUMN Erick Thohir memandang positif langkah Inalum mengakuisisi 20% saham Vale. Sebab, produk utama Vale berupa nikel bakal dibutuhkan sebagai bahan dasar pembuatan mobil listrik yang saat ini tengah berkembang.
"Kita produsen nikel nomor satu, terbesar di dunia mungkin. Nah, dengan itu bagaimana bahwa akuisisi Vale juga menjadi bagian penting secara strategic plan," kata Erick pekan lalu.
(Baca: Luhut Tak Mau Tanggapi Kabar Denny JA Minta Jabatan Komisaris Inalum)