Harga minyak mentah dunia pada perdagangan Rabu WIB (23/10) terkerek naik. Kenaikan dipicu oleh rencana organisasi negara penghasil minyak OPEC dan sekutunya yang akan mengurangi produksi. Selain itu, optimisme terkait pembicaraan dagang Tiongkok dengan Amerika Serikat ikut mengerek harga.
Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka jenis Brent naik 74 sen menjadi US$ 59,7 per barel. Sedangkan harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate naik 85 sen menjadi US$ 54,16.
OPEC dan sekutunya akan membahas pemangkasan pasokan minyak mentah ketika dalam pertemuan Desember mendatang. Pasar juga memperkirakan pemotongan pasokan mendorong harga lebih tinggi. Meski demikian, ada risiko dari potensi perang dagang AS-Tiongkok.
“Suasana menggembirakan di pasar keuangan karena optimisme (perdagangan AS-Tiongkok). Tapi situasi bisa berubah jika pembicaraan dagang memburuk,” kata analis FXTM Lukman Otunuga dilansir dari reuters, Rabu (23/10).
(Baca: Usai Turun 1% Akibat Kekhawatiran Global, Harga Minyak Naik Tipis )
Wakil Menteri Luar Negeri China Le Yucheng mengatakan AS dan Tiongkok telah membuat kemajuan dalam pembicaraan perdagangan dan masalah dapat diselesaikan selama kedua belah pihak saling menghormati.
Dana moneter internasional (IMF) pekan lalu memperkirakan bahwa dampak dari perang dagang kedua negara akan memperlambat pertumbuhan global pada 2019 menjadi 3,0%. Jika sampai terjadi, ini pertumbuhan ekonomi global terlemah dalam satu dekade. Ekonomi melambat akan menekan permintaan untuk komoditas seperti minyak.
Harga minyak juga berpotensi ditekan oleh penumpukan stok minyak mentah AS. American Petroleum Institute mengatakan stok minyak mentah AS naik 4,5 juta barel hingga 18 Oktober.