PT Energi Mega Persada Tbk (EMP) tidak mengubah besaran investasi untuk Blok Kangean, Jawa Timur. Perusahaan yang berafiliasi dengan Grup Bakrie ini tetap menetapkan investasi untuk tahun 2019 di blok tersebut US$ 200 miliar. Angka tersebut tidak jauh berbeda dengan tahun ini.
Chief Investor Relations EMP Herwin Wahyu Hidayat mengatakan dana itu akan digunakan untuk beberapa kegiatan yang bisa mempertahankan produksi. "Investasi masing-masing berbeda Kangean 200 juta dolar, itu sepenuhnya berasal dari dana internal," kata Herwin, di Jakarta, Jumat (23/11).
Beberapa kegiatan yang dilakukan tahun depan antara lain pengeboran sumur fase kedua di lapangan gas lepas pantai TSB fase dua, Lapangan Terang Sirasun Batur. Adapun, target produksi Blok Kangean tahun depan juga sama dengan saat ini yakni 101,8 juta kaki kubik gas per hari.
Direktur EMP Edoardus Ardianto menyatakan selama tahun 2018 produksi gas menurun. Sejak Januari hingga Oktober 2018, rata-rata produksi gas dari empat blok EMP sebesar 131 juta kaki kubik per hari (MMscfd), atau lebih rendah dari capaian tahun lalu sebesar 156 MMscfd.
Namun, perusahaan berupaya agar produksi bisa meningkat. “Oleh karena itu, fase kedua melakukan pengembangan di Lapangan Terang Sirasun Batur," kata Edoardus.
Selain Kangean, EMP memiliki aset lainnya. Salah satunya adalah Bentu yang terletak di Riau Sumatera. Kontrak di blok ini telah diperpanjang hingga tahun 2041. Semester I, rata-rata produksi 39 juta kaki kubik gas per hari. Cadangan P3 (harapan) 560 milyar kaki kubik gas. Tahun 2019, harapannya ada tambahan produksi sebesar 45 juta kaki kubik gas per hari dari tujuh sumur pengembangan di Lapangan Segat dan Segat Utara.
Lalu, Blok Malaka Strait di Riau, Sumatera. Kontrak di blok ini diperpanjang hingga tahun 2040. Produksi selama Semester I tahun 2018 sekitar 1.380 barel minyak per hari, dan 2,1 juta kaki kubik gas per hari. Cadangan P3 sebesar 2,4 milyar kaki kubik gas per hari. Harapannya ada tambahan sekitar 350 barel minyak per hari di akhir tahun 2018.
Ada juga, Blok Tonga di Sumatera Utara. Kontrak blok ini berakhir 2037. Rata-rata produksinya 231 barel minyak per hari. Cadangan P3 sebesar 6,2 juta barel minyak. EMP menargetkan ada tambahan produksi sebesar 370 barel minyak per hari disemester 2 tahun 2019 dari sumur SWT-1.
Keempat, Blok Gebang, di Sumatera Utara. Kontrak kerja hingga tahun 2035. Memiliki cadangan sebesar 160 miliar kaki kuik gas. Harapannya, produksi meningkat sampai 600 barel minyak per hari dari sumur Tanjung Darat 1 dan2 pada Semester II tahun 2019.
(Baca: Tak Lagi Kelola Blok ONWJ, Energi Mega Tahan Penurunan Produksi)
Kelima, Blok Sangatta II, di Kalimantan Timur. Kontrak kerja sama hingga tahun 2039. Memiliki perkiraan cadangan sebesar 9.65 Trillion Cubic Feet (TFC).