Harga minyak mentah jenis Brent di pasar dunia kembali menurun. Penyebabnya adalah rencana kenaikan produksi dari negara pengekspor minyak (OPEC) dan sekutunya.
Harga Brent untuk kontrak Desember 2018 di pasar global semakin jauh di bawah level US$ 80 per barel. Kini harganya sudah US$ 76,44 per barel pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London, Selasa (23/10).
Harga itu turun 10,7% dari posisi awal bulan ini. Padahal, harga Brent sempat meyentuh level tertinggi sejak 2014, yakni US$ 85 per barel.
Tak hanya Brent, West Texas Intermediate untuk pengiriman Desember juga turun. WTI mengalami penurunan harga menjadi US$ 66,43 per barel, turun dari posisi akhir pekan lalu yang mencapai level US$ 68,65 per barel.
Penurunan harga minyak karena Arab Saudi berjanji memenuhi kekurangan pasokan minyak akibat penerapan sanksi ke Iran 4 November mendatang. Janji ini menjadi sentimen bagi pasar global.
Untuk mengganti kekurangan pasokan dari Iran di pasar global, Menteri Energi Saudi Khalid Al-Falih meminta OPEC dan sekutunya memproduksikan minyak sebanyak-banyaknya. "Menghasilkan sebanyak yang anda bisa," kata dia mengutip Bloomberg, Rabu (24/10).
(Baca: Sempat Sentuh US$ 85 per Barel, Harga Minyak Brent Cetak Rekor Baru)
Selain itu, persediaan minyak mentah AS meningkat lebih dari 22 juta barel selama empat minggu terakhir. Ini peningkatan terbesar sejak 2015, ketika pasar minyak sangat kelebihan pasokan.