PLTA Jatigede Ditargetkan Beroperasi Akhir Tahun 2019

Arief Kamaludin|KATADATA
Alat berat di area Power House proyek PLTA Jatigede di Sumedang, Jawa Barat, Kamis (6/4).
22/10/2018, 12.16 WIB

Pembangunan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede di Jawa Barat, hingga 25 September 2018 sudah mencapai 44,89%. Kapasitas pembangkit ini 2 x 55 Megawatt (MW). Listrik dari pembangkit itu dialirkan ke Kabupaten Sumedang, Bandung, Jawa Barat.

Manajer Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (UIP JBT I) Ainanto Nindyo, menargetkan PLTA ini tahun depan. "Direncanakan akhir tahun 2019," kata dia, di Bandung, Jumat (19/10).

Ainanto menjelaskan untuk menilai progres proyek membagi tiga pekerjaan. Indikatornya adalah keteknikan (engineering), pembelian bahan (procurement) dan konstruksi (construction). 

Tiga pekerjaan masing-masing diberi bobot penilaian. Engineering memiliki bobot 3,87%, procurement 31,93%, dan construction 64,20%. Sehingga jika masing-masing pekerjaaan selesai, totalnya bisa 100%.  

Namun, hingga 25 September 2018, engineering 2,56%. Lalu proses procurement 11,37%. Kemudian, konsutruksi 30,59%. Sehingga, jika mengacu bobot penilaian itu proses pembangunan masih 44,89%.

Salah satu yang belum seleasi adalah perizinan. Penyebabnya adalah perubahan desain sumber pembangkit. Awalnya, pembangkit ini akan mengandalkan bendungan sebagai sumber tenaganya. Namun, kini diubah dengan menggunakan waduk.

Tujuan perubahan ini adalah mengantisipasi jumlah debit air yang diperkirakan lebih besar dari yang direncanakan, karena ada banjir tahunan yang terjadi di Kabupaten Sumedang. "Jadi terkait dengan siklus banjir tahunan, itu sebabnya kami ubah desain," kata Ainanto. 

Perubahan ini nantinya akan mempengaruhi nilai investasi. Akan tetapi, jumlah investasi akibat perubahan desain itu masih dihitung. Adapun dengan skema awal, perkiraan investasinya sekitar US$ 82 juta.

Dana proyek tersebut berasal dari APLN dan export credit agency (ECA) Sumitomo Mitsui Banking Corporation. Proyek ini dikerjasamakan oleh kontraktor Synohydro-PP Consortium.

Setelah izin selesai, nantinya pengerjaan pembangunan PLTA ini akan mendatangkan alat-alat pembangkit listrik. PLTA akan menggunakan turbin yang berasal dari Tiongkok.

(Baca: Tarif Listrik Tak Naik Hingga Akhir Tahun)

Listrik PLTA Jatigede berasal dari waduk Jatigede yang berada Kecamatan Tomo dan Kecamatan Jatigede. Nantinya Proyek PLTA ini akan masuk ke sistem kelistrikan Jawa Bali. PLTA Jatigede akan jadi PLTA terbesar ketiga di Jawa Barat, setelah PLTA Jatiluhur, dan PLTA Sanguling.