Eni membuka lelang paket pengerjaan rekayasa, pengadaan dan konstruksi (Engineering Procurement Construction/EPC) Proyek Lapangan Merakes di Blok East Sepinggan, Kalimantan Timur. Ini merupakan tindak lanjut dari persetujuan pengembangan lapangan (Plan of Development/PoD) yang diperoleh perusahaan asal Italia itu.
Deputi Pengendalian Pengadaan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Tunggal menyatakan sudah menyetujui rencana tender paket pekerjaan EPC proyek Merakes. Proses tender berlangsung selama tiga bulan ke depan sejak Agustus.
Pelaksanaan tender konstruksi proyek tersebut diikuti vendor yang telah lulus tahap prakualifikasi sebelumnya."Selama proses tender kami tidak boleh campur tangan, sekarang masih menunggu laporan hasilnya," ujar dia kepada Katadata.co.id beberapa waktu lalu.
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar pernah mengatakan nilai Proyek Merakes berhasil dipangkas sebesar US$ 1,08 miliar atau sekitar Rp 15 triliun. “Itu operational expenditure dan capital expenditure. Eni juga setuju,” kata dia di Jakarta, Kamis (31/5).
Dengan pemangkasan itu maka penggantian biaya operasional kontraktor yang harus dibayarkan pemerintah (cost recovery) juga semakin berkurang. Akan tetapi, pemangkasan itu tidak mengubah kapasitas produksi migas dari proyek tersebut.
Dalam pengembangan Lapangan Merakes, Eni akan membangun anjungan (platform), pengeboran beberapa sumur, dan pembangunan pipa bawah laut (subsea) sepanjang 60 kilometer (km). Pipa ini akan menghubungkan anjungan di Lapangan Merakes ke fasilitas produksi terapung (Floating Production Unit/FPU) Jangkrik.
Arcandra mengatakan proyek tersebut akan beroperasi tahun 2019. Volume produksi lapangan ini ditargetkan mencapai 150 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Produksi lapangan Merakes akan masuk ke unit fasilitas pengolahan Jangkrik.
Sementara itu, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher mengatakan secara total, nilai investasi dari Lapangan Merakes saat ini tidak lebih dari US$ 1,5 miliar. “Pokoknya nilai proyeknya sekitar US$ 1,1 miliar,” ujar dia.
(Baca: Biaya Proyek Migas Merakes Dipangkas Rp 15 Triliun)
Blok East Sepinggan dioperatori Eni dengan hak kelola sebesar 85%. Sisanya sebesar 15% dimiliki oleh PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya Pertamina Hulu Energi (PHE).