Realisasi pengeboran sumur eksplorasi minyak dan gas bumi (migas) selama Semester I tahun 2018 masih di bawah target. Salah satu penyebabnya adalah beberapa kontraktor masih belum memulai proses pengeboran.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Wisnu Prabawa Taher mengatakan sejak awal Januari hingga akhir Juni 2018, realisasi pengeboran sumur eksplorasi hanya ada 11. Padahal target tahun ini 104 sumur.
Menurut Wisnu, selama semester I memang tidak banyak yang melakukan pengeboran. Pengeboran akan dilakukan pada semester II tahun 2018.
Jadi, Wisnu optimistis pengeboran akan meningkat di Semester II tahun 2018. “Mereka akan mengebor semester II. Sekarang masih persiapan,” ujar dia kepada Katadata.co.id, pekan lalu.
Tak hanya itu, kegiatan pengeboran sumur pengembangan juga masih di bawah target. Selama enam bulan pertama itu, kegiatan pengeboran sumur pengembangan hanya terealisasi 129, padahal targetnya 289 sumur.
Adapun produksi siap jual (lifting) migas selama enam bulan pertama ini hanya 1.923 ribu barel setara minyak per hari (bsmph). Target di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar 2 juta boepd.
(Baca: Lifting Migas Belum Capai Target, Cost Recovery Sudah US$ 5,2 Miliar)
Jika dirinci, lifting minyak sejak awal tahun hingga akhir Juni mencapai 771 ribu barel per hari (bph), targetnya 800 ribu bph. Sementara itu, lifting gas bumi mencapai 1.152 juta boepd atau 96% dari target yang sebesar 1,2 juta boepd.