PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) (Persero) telah menyiapkan pendanaan untuk menguasai 51% saham PT Freeport Indonesia. Selain dari kas internal perusahaan, pendanaan berasal dari pinjaman perbankan.
Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin mengatakan hingga kini ada 11 bank yang siap membantu pendanaan dalam proses divestasi itu. Namun, nama 11 bank tersebut masih belum bisa dipublikasikan.
Dengan pendanaan itu harapannya bisa membantu keuangan Inalum. Apalagi, nilai divestasi mencapai US$3,85 miliar. Perinciannya sebanyak US$ 3,5 miliar dialokasikan untuk pembayaran hak partisipasi Rio Tinto dan US$ 350 juta untuk Indocopper
Di sisi lain, posisi uang tunai yang dimiliki Inalum mencapai US$ 1,5 miliar. "Kami berharap dalam dua bulan bisa selesai semua,"kata Budi di Jakarta, Kamis (12/7).
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan bukan tanpa alasan Inalum harus menguasai saham Indocopper juga. Ini karena jika hanya menguasai saham Rio Tinto, maka kepemilikan pemerintah di Freeport belum mencapai 51%. "Saham Indocoper jadi 100% milik Inalum,"kata dia.
Kesepakatan nilai itu dituangkan dalam sebuah perjanjian (Head of Agreement/HoA). HoA itu diteken Inalum, Freeport McMoran Inc dan Rio Tinto di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (12/7).
(Baca: Inalum dan Freeport Teken Kesepakatan Divestasi 51% Saham)
Dengan adanya HoA tersebut maka struktur organisasi dan harga divestasi sudah final sehingga tidak ada lagi perubahan ke depan meskipun transaksi masih dalam proses penyelesaian. Selanjutnya akan finalisasi perjanjian pembentukan perusahaan patungan.