ExxonMobil akhirnya menyelesaikan pembelian PT Federal Karyatama (FKT) dan afiliasinya dari PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX). Federal merupakan salah satu produsen dan pemasok pelumas motor terbesar di Indonesia.
Akuisisi ini pertama kali diumumkan April lalu. Dengan akusisi itu, ExxonMobil mengusasi merek dagang Federal Oil dan pabrik pengolahan pelumas di Cilegon yang berkapasitas 700.000 barel per tahun.
Selain itu, Exxon akan memiliki sekitar 40 penyalur, 3.200 Pusat Federal Oil, dan lebih dari 10.000 pengecer di seluruh Indonesia. Itu akan memperkokoh posisi perusahaan asal Amerika Serikat tersebut pada pasar yang berkembang pesat dan akan memperkuat merek dagang pelumas Mobil di Indonesia.
Proses akuisisi ini juga akan mendorong pelayanan kepada konsumen. Apalagi Indonesia merupakan salah satu pasar pelumas yang berkembang sangat pesat di Asia.
Transaksi tersebut akan saling mendukung bisnis perusahaan. “Keahlian Federal Oil dalam pelumasan motor melengkapi merek dagang pelumas Mobil di sektor lain di mana ExxonMobil sangat berpengalaman, akan membantu kami untuk terus berkembang dan memberikan layanan terbaik kepada konsumen di Indonesia.” kata Vice Prisident ExxonMobil Finished Lubricants Russ Green, berdasarkan keterangan persnya, Jumat (29/6).
Anak perusahaan ExxonMobil dan pendahulunya telah beroperasi di Indonesia selama lebih dari 120 tahun, dan telah berinvestasi lebih dari US$23 milyar sejak 1979. Sembilan puluh tujuh persen dari lebih dari 800 karyawan ExxonMobil Indonesia, yang termasuk karyawan FKT, adalah putera-puteri Indonesia.
President ExxonMobil Indonesia Louise M. McKenzie menyatakan pengetahuan dan pengalaman para karyawan dan penyalur FKT akan berperan penting guna mencapai tujuan bisnis kami di sini. “Federal Oil adalah merek dagang berkualitas dengan sejarah panjang di Indonesia,” ujar dia.
Grup CEO MPMX Rudy Halim mengatakan dalam tahun ini, sebagian dari hasil transaksi akan digunakan untuk membayar utang perseroan. Tujuannya supaya perusahaan dapat memastikan penggunaan kelebihan saldo kas secara produktif dan untuk mendistribusikan dividen kepada pemegang saham.
(Baca: Kunjungi Wapres JK, Petinggi Exxon Ungkap Rencana Investasi Baru)
Menurut Rudy, di masa depan, transaksi ini membuat kemampuan investasi perseroan tumbuh setidaknya 10% (year on year/YoY) dalam EBITDA secara keseluruhan dari tahun 2019 dan seterusnya. “Transaksi ini menegaskan kembali komitmen perseroan untuk terus menggali nilai terpendam dalam perseroan supaya dapat memberikan nilai lebih ke pemegang saham berupa apresiasi modal dan pembagian dividen secara konsisten,” ujar dia.