Hingga Mei, Lifting Gas Bumi Enam Kontraktor di Bawah Target

Arief Kamaludin|KATADATA
Pekerja sedang beraktifitas pada North Processing Unit (NPU) wilayah kerja Blok Mahakam di Kutai Kartanegara, Minggu (31/12).
7/6/2018, 13.35 WIB

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat produksi siap jual (lifting) gas bumi enam kontraktor utama hingga selama lima bulan terakhir masih di bawah target. Salah satu penyebabnya adalah tak maksimalnya penyerapan dalam negeri.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher mengatakan salah satu kontraktor yang tidak mencapai target lifting gas karena serapan pembeli rendah adalah Kangean Energi Indonesia. Mereka hanya bisa mencapai 190 MMSCFD atau 93% dari target. "Kangean itu pengambilan gasnya oleh buyer  masih di bawah target," kata dia di Jakarta, Rabu (6/6).

Selain Kangean, Pertamina Hulu Mahakam juga tidak berhasil mencapai target lifting gas. Sepanjang lima bulan terakhir, Pertamina baru me-lifting 1.039 juta kaki kubik per hari (mmscfd) dari target 1.100 mmscfd.

Anak usaha Pertamina lainnya yakni Pertamina Hulu Energi (PHE) West Madura Offshore (WMO) pun lifting-nya masih di bawah target. Sampai akhir Mei 2018, lifting gas hanya 123,6 mmscfd, sementara targetnya 135 mmscfd.

Kemudian ada PT Pertamina EP yang capaian lifting gasnya 814 mmscfd, sedangkan targetnya 832 mmscfd. JOB PN- Medco Tomori Sulawesi Ltd juga gagal capai target dan hanya me-lifting 258,5 mmscfd dari target 285 mmscfd.

PetroChina International Jabung Ltd, sampai Mei 2018, tak mencapai target dengan lifting 159 mmscfd. Adapun targetnya 170 mmscfd.

Di sisi lain ada enam kontraktor besar lainnya yang lifting-nya berhasil melampaui target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018. Mereka adalah BP Berau Ltd (Tangguh) yang capaiannya 1039,7 mmscfd atau 104% dari target.

Ada juga ConocoPhilips (Grissik) Ltd dengan lifting 855,8 mmscfd atau 105,6% dari target. Selain itu Eni Muara Bakau juga berhasil me-lifting 669,5 mmscfd atau sebesar 153% dari target. Premier Oil Indonesia, Medco E&P Natuna dan Vico Indonesia juga berhasil melampaui target.

Secara total, lifting gas selama lima bulan terakhir tahun ini hanya mencapai 6.487 mmscfd. Capaian itu 96,5% dari target APBN sebesar 6.720 mmscfd.

(Baca: Lifting Migas Tahun Depan Ditargetkan Hingga 2,1 Juta BOEPD)

Wisnu berharap sampai akhir tahun ini target lifting gas yang telah dipatok dalam APBN 2018 bisa terpenuhi. "Kami masih encourage pembeli gas ini bisa mengambil lebih optimal lagi, semoga bisa dipenuhi sampai akhir tahun," ujar dia.

Reporter: Anggita Rezki Amelia