Target Jokowi Soal Divestasi Saham Freeport Gagal Tercapai

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Area pengolahan mineral PT Freeport Indonesia di Tembagapura, Papua.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
2/5/2018, 15.38 WIB
 

Target pemerintah menyelesaikan proses divestasi saham PT Freeport Indonesia (PTFI) gagal terpenuhi. Padahal, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memberikan target proses ini harus rampung pada April lalu, tapi hingga kini belum juga terealisasi.

"Belum selesai (prosesnya)," ujar Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Dirjen Mineral dan Batu bara (Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bambang Susigit melalui pesan singkat kepada Katadata.co.id pada Rabu (2/5).

Sementara itu, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Fajar Harry Sampurno mengatakan saat ini PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) sedang melakukan finalisasi prosesnya. (Baca: 7 Bank Siap Beri Pinjaman Inalum untuk Akuisisi Freeport)

"Sudah dilaporkan (kepada Kementerian Keuangan, Kemenerian ESDM, dan Kementerian BUMN) minggu lalu dan sedang finalisasi dengan Rio Tinto dan Inalum," ujar Fajar kepada Katadata.co.id.

Dalam proses pembelian saham Freeport itu, Inalum akan membeli hak partisipasi (participating interest/PI) Rio Tinto Group. Perusahaan Australia ini memiliki PI sebesar 40 persen di tambang Freeport Indonesia. Hak partisipasi itu nantinya akan dikonversi menjadi saham di Freeport Indonesia.

Menteri ESDM Ignasius Jonan sempat mengatakan tenggat yang diminta Presiden Jokowi untuk divestasi adalah bulan lalu. “Arahan bapak Presiden kalau bisa April sudah selesai,” kata dia di Jakarta, Senin (5/3).

Menteri BUMN Rini Soemarno juga sempat optimistis proses divestasi Freeport bisa selesai sesuai dengan target Presiden. Inalum akan membeli dengan menggunakan dana pinjaman. “Targetnya masih tetap akhir April,” kata dia di Jakarta, Senin (16/4).