Di RUPTL ini, pembangkit energi batu bara masih mendominasi sekitar 54,4%. Di susul energi baru terbarukan 23%, gas 22,2% dan Bahan Bakar Minyak/BBM 0,4%. "Kami tetap pertahankan target EBT di 2025. KEN kan targetnya di 2025 EBT-nya 23 persen," ujar Jonan.

Direktur Perencanaan Korporat PLN, Syofvi Felienty Roekman mengatakan sepanjang tahun 2017, pertumbuhan listrik turu karena rendahnya permintaan listrik dari industri seperti di kawasan industri Sei Mangkei. "Ini karena pertumbuhan ekonomi," kata dia.

Meski demikian Syofvi yakin ke depan pertumbuhan listrik akan lebih baik. Alasannya ada beberapa potensi proyek pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) yang akan dibangun di beberapa daerah. Adanya proyek itu diharapkan dapat menumbuhkan industri yang ujungnya meningkatkan kebutuhan listrik.

(Baca: Porsi Energi Baru Terbarukan Dipangkas dari Rencana Penyediaan Listrik)

Selain itu, RUPTL 2018-2027 berisi tentang total rencana pembangunan jaringan transmisi: 63.855 kms, total rencana pembangunan gardu induk: 151.424 MVA, total rencana pembangunan jaringan distribusi: 526.390 kms. Kemudian rencana pembangunan gardu distribusi sebanyak 50.216 MVA.

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia