Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral/ESDM menyerahkan nasib pengelolaan Lapangan Sukowati di Blok Tuban ke PT Pertamina (Persero). Lapangan minyak dan gas bumi/migas ini rencananya akan dipisah dari Blok Tuban.
Menurut Menteri ESDM Ignasius Jonan, Pertamina yang akan memutuskan apakah lapangan migas ini akan dipisah atau tidak. “Pertamina yang menunjuk. Nanti terserah dia tugaskannya ke siapa,” kata dia di Jakarta, Selasa (6/3).
Lapangan Sukowati memang awalnya masuk dalam kontrak Blok Tuban. Blok ini dioperatori Badan Operasi Bersama (Joint Operating Body/BOB) antara PT Pertamina Hulu Energi dan PetroChina East Java.
Namun setelah kontrak berakhir, Lapangan Sukowati rencananya akan dipisah dan dikelola PT Pertamina EP. Blok ini berakhir 28 Februari 2018.
Presiden Direktur Gunung Sardjono Hadi mengatakan Lapangan Sukowati dilepas karena lokasinya lebih dekat dengan lapangan milik Pertamina EP di Cepu, Kabupaten Blora. Pertamina EP juga sebelumnya sudah memiliki hak kelola 80% di Lapangan Sukowati. Sisanya dipegang Badan Operasi Bersama (Joint Operating Body/JOB).
Gunung berharap pelepasan lapangan itu tidak mengganggu produksi dari Blok Tuban.Ini karena ada beberapa lapangan yang bisa menjadi penopang, seperti Mudi, Sumber, dan Lengowangi. "Jadi kami fokus di luar Lapangan Sukowati," kata dia di Jakarta, Rabu, (21/2).
(Baca: Lepas Sukowati, PHE Andalkan Tiga Lapangan Jaga Produksi Blok Tuban)
Sementara itu, Public Relations Manager PT Pertamina EP Muhammad Baron juga mengatakan perusahaannya mengelola lapangan itu. "Secara kesanggupan dan kemampuan operasi atas lapangan tersebut Pertamina EP akan siap dengan berbagai pertimbangan teknis dan operasional," kata dia.