PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java/PHE ONWJ segera memasang anjungan SPA. Ini merupakan bagian dari pengembangan lapangan SP di Blok ONWJ, sebagai bentuk meningkatkan dan mempertahankan produksi minyak dan gas bumi/migas.
Pemasangan anjungan ini juga karena tahap fabrikasi telah selesai hari ini (26/2). Selesainya tahap fabrikasi juga dilanjutkan dengan seremonial Sail Away Anjungan SPA di Handil-1 Yard, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur.
Tahap fabrikasi anjungan itu dilakukan sejak Agustus tahun 2017. Saat ini, Anjungan SPA akan segera dipasang di Lapangan SP yang berada di dekat kompleks Bravo Flowstation, perairan utara Subang, Jawa Barat.
General Manager PHE ONWJ Siswantoro M. Prasodjo mengatakan perjalanan menuju lokasi pemasangan akan memakan waktu selama sekitar sembilan hari. “Sehingga awal Maret pemasangan Anjungan SPA yang terdiri atas pile, jacket, dan topside anjungan sudah dapat dilakukan,” ujar dia berdasarkan keterangan resminya, Senin (26/2).
Sebelum pemasangan anjungan dilakukan, pemasangan pipa penyalur bawah laut sepanjang 11,3 km telah terlebih dahulu dilakukan. Pipa bawah laut tersebut akan digunakan untuk menyalurkan produksi gas dari Anjungan SPA ke fasilitas Bravo Flowstations untuk diproses sebelum dijual.
Menurut Direktur Development PHE Afif Saifudin, keputusan memanfaatkan fasilitas yang telah ada untuk pemrosesan produksi gas dari Lapangan SP lebih ekonomis daripada membangun fasilitas pemrosesan baru. “Sejak penerapan Gross Split di ONWJ, kami harus beroperasi secara efisien agar keuntungan untuk negara dan perusahaan bisa optimal,” ujar dia.
Proyek senilai US$ 92,7 juta ini direncanakan dapat mulai berproduksi pada September 2018. Adapun puncak produksinya ditargetkan sebesar 30 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Sedangkan tahun 2018, target produksi minyak dan gas bumi PHE ONWJ adalah sebesar 32.300 barel per hari dan 123,5 MMSCFD.
Produksi dari Lapangan SP akan digunakan seluruhnya untuk kepentingan dalam negeri, “Sehingga dapat menjadi pendorong roda perekonomian industri-industri di sekitar wilayah kerja PHE ONWJ,” ujar Siswantoro.
(Baca: Anggaran Blok ONWJ untuk Tahun Depan Meningkat Jadi Rp 6,9 Triliun)
Aktivitas proyek ini untuk lingkup pekerjaan lepas pantai sepenuhnya dilakukan oleh tenaga kerja dalam negeri. Jumlah pekerjanya mencapai 525 orang dengan target jam kerja aman 600.000 jam.