Petroliam Nasional Berhad/Petronas membuka peluang ikut lelang blok minyak dan gas bumi/migas tahun ini. Namun hingga kini belum bisa disampaikan blok yang akan diincarnya.
Country Head of Petronas Carigali Indonesia Mohamad Zaini mengatakan saat ini perusahaannya masih mengkaji blok yang dilelang tersebut. “Kami lihat teknikalnya. Kami akan partisipasi,” kata dia di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (20/2).
Kemarin, Kementerian ESDM, resmi melelang 26 blok minyak dan gas bumi/migas periode 2018. Ini merupakan lelang kedua yang digelar pemerintah dengan menggunakan skema gross split. Skema gross split sebelumnya diterapkan pada lelang tahun 2017.
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan 26 blok migas itu terdiri dari 24 blok migas konvensional dan dua blok migas nonkonvensional. “Kami berharap lelang ini bisa terjual seperti yang lalu, paling tidak 50%," kata dia dalam acara pembukaan lelang blok migas 2018 di Jakarta, Senin (19/2).
Adapun mekanisme lelang menggunakan penawaran langsung dan reguler. Untuk penawaran langsung terdiri dari lima blok konvensional, dan dua blok nonkonvensional. Sedangkan lelang reguler terdiri dari 19 blok migas konvensional.
Akses dokumen lelang untuk penawaran langsung berlangsung sejak 19 Februari hingga 27 Maret 2018. Sementara itu, pengajuan dokumennya dimulai sejak 22 Februari hingga 29 Maret 2018. Masa lelangnya berlangsung sekitar 40 hari.
(Baca: Kementerian ESDM Resmi Lelang 26 Blok Migas Skema Kontrak Gross Split)
Untuk skema lelang reguler , akses dokumen berlangsung mulai 19 Februari hingga 7 Juni 2018, sementara jadwal pengajuan dokumen dimulai sejak 22 Februari sampai 9 juni 2018. Masa lelangnya sekitar 120 hari.