Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pembangunan jaringan gas kota/jargas tahun ini sebanyak 79.531 sambungan rumah tangga (SR). Jumlah ini meningkat 56% dibandingkan target pembangunan jargas tahun lalu yang mencapai 50.809 SR.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Ego Syahrial mengatakan pembangunannya memakai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2018. Kemudian dibangun PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero)/PGN Tbk. "Jumlahnya naik," kata dia di Jakarta, Kamis (8/2).
Pembangunan jargas tahun ini tersebar di 16 kabupaten/kota. Perinciannya Kota Medan (5.000 SR), Kota Prabumulih (5.000 SR), Kabupaten Musi Rawas (5.167 SR),Kabupaten Serang (5.043 SR), Kabupaten Sidoarjo (7.093 SR), Kota Pasuruan (6.314 SR), Kota Probolinggo (5.026 SR),Kota Bontang (5.000 SR).
Ada juga Kota Balikpapan (5.000 SR), Kabupaten Penajam Paser Utara (4.002 SR), Kabupaten Tarakan (5.829 SR), Kabupaten Bogor (5.210 SR). Kemudian Kabupaten Deli Serdang (5.000 SR), Kota Lhokseumawe (2.000 SR), Kota Cirebon (3.503 SR), dan Kota Palembang (4.315 SR).
Selama periode 2009-2014 jargas yang telah terbangun mencapai 70 ribu SR. Sementara itu, Ego mengklaim tiga tahun Presiden Joko Widodo, pembangunan jargas sudah 200 ribu SR.
Meski demikian, ada sejumlah tantangan dalam mengembangkan jargas seperti infrastruktur dan anggaran yang terbatas. Hal ini membuat beberapa daerah belum bisa menikmati pembangunannya. "Memang masih kurang kalau perlu seluruh daerah dapat," ujar Ego.
(Baca: PGN Dapat Penugasan Bangun Pipa Gas Lebih Banyak Daripada Pertamina)
Adapun dalam APBN 2018, anggaran membangun jargas sebanyak 79.531 SR tersebut mencapai Rp 850 miliar. Mengacu data tersebut, Ego optimistis target pembangunan jaringan gas tahun ini dapat terbangun seluruhnya.