Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar telah menyiapkan beberapa skenario penyelesaian kondisi kahar lapangan Kepodang di blok Muria. Skenario ini untuk menindaklanjuti hasil kajian Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi (Lemigas).
Menurut Arcandra belum mau menyampaikan skenario tersebut. Skenario itu akan disampaikan saat bertemu Petroliam Nasional Berhad (Petronas), Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), PT Kalimantan Jawa Gas (KJG) dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)/PLN.
"Beberapa skenario sudah dipertimbangkan. Nanti saya panggil semua dan meeting bersama SKK Migas, Petronas, PLN dan KJG, untuk bicarakan semua kemungkinan," kata Arcandra di Jakarta, Selasa (23/1).
Arcandra mengatakan Petronas sebenarnya sudah menghitung jumlah cadangan migas sesuai proposal rencana pengembangan (Plan of Development/PoD) yang disetujui SKK Migas. Namun, cadangan migas tersebut memang kerap terjadi perubahan angka setelah produksi.
Seperti diketahui, 8 Juni 2017 lalu, Petronas sudah menyampaikan adanya kondisi kahar di Lapangan Kepodang, Blok Muriah. Keadaan kahar merupakan kejadian di luar kemampuan manusia dan tidak dapat dihindarkan. Sehingga jika itu terjadi maka kegiatan tidak dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Lemigas sebenarnya sudah mengevaluasi jumlah cadangan yang ada di lapangan Kepodang. Saat ini hasilnya jumlah cadangan yang ada 107 BSCF. Ini lebih besar dari yang dihitung Petronas 94 BSCF.
Namun, berdasarkan informasi yang diperoleh Katadata.co.id, KJG keberatan dengan hasil itu. Alhasil, Lemigas diminta melakukan kajian ulang. Hasil itu pun sudah selesai.
(Baca: KJG dan Petronas Dikabarkan Berselisih soal Kajian Kahar Kepodang)
Senior Manager Corporate Affairs&Administration Petronas Carigali Indonesia Andiono Setiawan mengatakan hasil kajian ulang Lemigas itu sudah disampaikan ke SKK Migas, Selasa (23/1). “Saya tidak dapat info angkanya berapa,” ujar dia.