Induk perusahaan PetroChina, CNPC (China National Petroleum Corporation) International hari ini menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan PT Pertamina (Persero). Mou ini dalam upaya peningkatan kerja sama pengembangan bidang usaha minyak dan gas bumi, baik di Indonesia maupun di mancanegara.
MoU tersebut ditandatangani President CNPC International, Lyu Gongxun dan Senior Vice President Upstream Business Development Pertamina Denie Tampubolon di Jakarta, pekan lalu. Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam dan Presiden PetroChina International Companies di Indonesia Gong Bencai turut menyaksikan penandatanganan kerja sama tersebut.
Nota Kesepahaman tersebut berisi beberapa poin penting dalam upaya peningkatan kerja sama CNPC International dan Pertamina. Di antaranya kerja sama pengelolaan proyek migas di sektor hulu, baik di Indonesia maupun di wilayah internasional, serta kerja sama di bidang jasa migas baik di Indonesia maupun di negara lain.
“CNPC International juga tidak menutup kemungkinan kerja sama di bidang hilir di masa mendatang,” kata VP HR & Relations, Maryke PY Pulunggono, berdasarkan keterangan resminya, Senin (13/11)
Dalam kunjungannya ke Indonesia kali ini, Lyu juga bertemu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi. Selain itu bertemu Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik.
CNPC merupakan perusahaan migas milik pemerintah Tiongkok yang beroperasi di banyak negara di dunia, termasuk di Indonesia melalui anak perusahaan PetroChina International Companies di Indonesia. Hingga saat ini, PetroChina memiliki kerja sama dengan Pertamina dalam pengembangan Blok Migas, antara lain Blok Jabung di Jambi, Joint-Operating Body (JOB) Pertamina-PetroChina East Java (PPEJ) di Blok Tuban, dan JOB Pertamina-PetroChina Salawati (PPS) di Blok Kepala Burung (Salawati Island) di Papua Barat.
PetroChina secara resmi memulai kegiatan usaha migasnya di Indonesia pada Juni 2002. Kegiatan ini dimulai setelah mengakuisisi seluruh aset perusahaan minyak dan gas bumi asal Amerika Serikat, Devon Energy Companies.
Selama 15 tahun beroperasi di Indonesia, PetroChina terlibat dalam sembilan blok migas dan hingga kini mampu mempertahankan rata-rata produksi migas pada level 80.000 barel setara minyak per hari. Bahkan, tahun 2016 produksi migas PetroChina berhasil melewati angka 80.000 barel setara minyak per hari.
(Baca: 96 Perusahaan Tiongkok Bidik Peluang Investasi Energi di Indonesia)
Di bawah pengawasan dan pengendalian SKK Migas, PetroChina merupakan operator Blok Jabung dan Blok Bangko di Jambi. PetroChina juga merupakan operator Blok South Jambi “B” melalui bentuk Kerja Sama Operasi dengan Pertamina. Di Blok Selat Panjang (Riau) dan Blok Kepala Burung (Salawati Basin) di Papua Barat, PetroChina merupakan mitra non-operator.