Tolak Pangkas Proyek 35 GW, PLN Prioritaskan Pembangkit Batu Bara

ARIEF KAMALUDIN | KATADATA
19/10/2017, 15.08 WIB

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)/PLN tidak akan mengubah porsinya dalam pembangunan proyek 35 Gigawatt (GW). Saat ini, PLN mendapat jatah menggarap 10 GW, sementara, pihak swasta (Independent Power Producer/IPP) mendapatkan bagian 25 GW.

Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan proyek pembangkit listrik 35 GW nantinya hanya akan mengalami perubahan jadwal pengoperasian. “Pemangkasan tidak ada. Tetap 10 ribu MW," kata dia di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/10).

Pengaturan jadwal operasi pembangkit ini nantinya akan diatur dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2018 – 2027. Menurut Sofyan ketika menyusun RUPTL itu nantinya bisa saja PLN menunda sejumlah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) karena dinilai lebih mahal.

Sebagai gantinya PLN akan mendahulukan  pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Batu Bara. Alasannya lebih murah dan dalam segi pembangunan membutuhkan waktu lama, sehingga diusulkan untuk didahulukan.

Namun Sofyan belum mau merinci pembangkit yang akan ditunda tersebut. "Ini lagi dibahas (RUPTL)," kata dia.

Penundaan itu juga tetap mengacu pada permintaan listrik di dalam negeri. Jika permintaan listrik kembali meningkat, pembangkit yang tertunda itu akan dikerjakan.

Halaman: