Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) telah menyelesaikan kajian mengenai kondisi cadangan Lapangan Blok Kepodang, Muriah. Hasilnya adalah cadangan di lapangan yang sudah dideklarasikan kondisi kahar itu lebih besar dari yang sudah dihitung Petroliam Nasional Berhad (Petronas).
Kepala Divisi Program dan Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Wisnu Prabawa Taher mengatakan berdasarkan analisis material balance Lemigas, cadangan in place Lapangan Kepodang 107 BSCF. Sedangkan menurut Petronas, cadangan in house, 94 BSCF.
Secara angka menurut Wisnu, perbedaan itu memang hanya berbeda 13%. Namun, dengan cadangan sebesar itu, gas yang mengalir bisa lebih panjang dibandingkan perkiraan awal. Jadi ini masih dikaji lagi oleh tim teknis komersial.
Alhasil, sampai saat ini belum ada keputusan apakah kondisi kahar yang dideklarasikan Petronas sebagai operator lapangan tersebut diterima atau ditolak. “Untuk hal ini masih dibahas, sehingga secara formal belum ada (keputusan),” kata dia kepada Katadata, Rabu (18/10).
Senior Manager Corporate Affairs&Administration Petronas Carigali Indonesia Andiono Setiawan sebelumnya mengatakan telah menyampaikan kondisi kahar Lapangan Kepodang sejak 8 Juni 2017 lalu. Keputusan itu diambil setelah melalui penilaian dan kinerja yang telah dilakukan.
Hasil penilaian itu menyebutkan dari delapan sumur yang dibor sampai saat ini menunjukkan cadangan yang ada di lapangan itu telah habis. Untuk itu saat ini perusahaan membahas kelanjutan blok tersebut dengan pemerintah. “Kami bekerja bersama dengan pihak terkait untuk menyelesaikan masalah ini,” kata dia kepada Katadata, Jumat (7/7).
Kondisi kahar merupakan kejadian di luar kemampuan manusia dan tidak dapat dihindarkan. Sehingga jika itu terjadi maka kegiatan tidak dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.