PT Rekayasa Industri (Rekind) menyatakan tetap berkomitmen menyelesaikan proyek pipa transmisi Cirebon-Semarang. Proyek ini sudah tidak berjalan selama 11 tahun.
Direktur Strategi Development and Risk Management Rekind Yanuar Budinorman mengatakan proyek tersebut tidak berjalan sejak 2006 karena menghadapi dua kendala yakni pasokan gas dan pembelinya. “Kami sudah dipanggil Badan Pengatur Hilir (BPH Migas) dan Kementerian ESDM. Saat ini kami bersama-sama akan selesaikan proyek ini," kata dia di Jakarta, Jumat (18/8).
(Baca: Dua Proyek Pipa Terancam Kekurangan Pasokan Gas)
Menurut Yanuar, Rekind akan menemui industri di Jawa Barat yang berminat menyerap gas dari proyek tersebut pada Senin, 21 Agustus 2017 dan difasilitasi oleh Dinas ESDM setempat. Kemudian pada 25 Agustus 2017 bertemu dengan industri di Jawa Tengah, yang juga difasilitasi oleh dinas ESDM setempat.
Dari petemuan tersebut harapannya bisa mendapatkan komitmen pembeli gas melalui penandatanganan nota Kesepahaman (MoU). Apalagi industri di Jawa Barat dan Jawa Tengah mulai bermunculan, sejalan dengan pembangunan infrastruktur di kedua wilayah itu.
Setelah mendapatkan kepastian pembeli, Rekind akan melapor kepada Kementerian ESDM pada 28 Agustus 2017. Tujuannya untuk meminta pasokan gas bagi proyek pipa Cirebon-Semarang. Apalagi BPH Migas menargetkan batas waktu paling lambat 15 September untuk menunjukkan surat komitmen dari pembeli.
Targetnya pembeli gas dari proyek tersebut bisa menyerap volume gas dengan total 250 juta kaki kubik per hari (mmscfd), meskipun proyek pipa itu didesain dengan kapasitas 450-500 mmscfd. "Itu sudah feasible buat kami," kata Yanuar.
(Baca: BPH Akan Lelang Empat Proyek Pipa Gas)
Namun, meski September nanti permasalahan pembeli gas dan pasokan selesai, Rekind tetap membutuhkan tambahan waktu sekitar enam bulan untuk menghitung ulang belanja modal (capex) lebih detail dan memastikan studi kelayakan (Feasibility Study/FS). Terakhir kali feasibility dilakukan 2015 lalu.
Hitungan awal saat ini nilai investasi proyek tersebut mencapai US$ 400 juta. Adapun dalam tempo enam bulan tersebut, Rekind akan mengerjakan paralel terkait lahan untuk membangun konstruksi pipa.
Yanuar mengatakan 90% fisik pipa akan ditanam di ruas jalur kereta milik PT Kereta Api Indonesia (KAI). Rekind akan menyewa lahan KAI tersebut. Sisanya sebanyak 10% akan dilakukan pembebasan lahan. Dengan begitu, targetnya pertengahan tahun depan konstruksi proyek akan mulai dilakukan.
Pipa gas Cirebon-Semarang akan dibangun sepanjang 255 kilometer (KM). Proyek ini awalnya dimenangkan rekind pada 2006 lalu, namun perkembangannya masih di tempat. Alhasil pada 2015, BPH Migas menugaskan Rekind mengoperatori proyek gas tersebut dengan menggandeng perusahaan BUMN.
(Baca: Pembangunan Pipa Gas Cirebon-Semarang Dimulai Bulan Depan)
Rekind pun menggandeng Pertagas untuk bekerjasama melalui MoU. Rekind memiliki hak kelola mayoritas pada proyek tersebut.