Inpex Corporation menargetkan penyusunan desain kajian awal (Pre-FEED) proyek pengembangan Blok Masela bisa mulai tahun ini. Apalagi blok ini masuk daftar Proyek Strategis Nasional (PSN), sehingga mendapatkan kemudahan dari pemerintah.
Vice President Corporate Services Inpex Nico Muhyiddin mengatakan masuknya Masela menjadi proyek strategis nasional membuat perizinan bisa lebih cepat. Sehingga proses kajian bisa segera ditenderkan penggarap pre-FEED. "Akhir tahun ini targetnya," kata dia di Kementerian ESDM, Rabu (5/7).
(Baca: Blok Masela dan Tiung Biru Masuk Daftar Proyek Strategis Nasional)
Sebelum tender, Inpex masih melakukan survei pasar guna mencari perusahaan yang akan menggarap Pre-Feed tersebut. Harapannya, proses itu akan selesai dalam bulan ini. Namun, Nico belum mau menyebutkan berapa perusahaan yang mengikuti survei pasar yang dilakukan Inpex itu.
Namun jika tidak dilakukan tender, perusahaan yang akan menggarap pre Feed ini juga bisa melalui penunjukan langsung. Apalagi sudah ada revisi keempat dari Pedoman Tata Kerja (PTK) 007 tahun 2015 yang mulai berlaku mulai 28 Juli ini.
Selain menyelesaikan survei pasar, Inpex juga secara paralel merampungkan proses untuk memulai pre-FEED seperti studi untuk mengumpulkan calon pembeli potensial gas Blok Masela. Kemudian pemetaaan aspek teknik, sosial, hingga komersial yang berkaitan dengan proyek Masela sebagai acuan.
Dengan begitu, survei pasar dan pencarian pembelian gas bisa selesai dalam bulan yang sama. "Kami bisa lihat nanti (calon buyer gas Masela), masih mengumpulkan data-data," ujar Nico.
(Baca: PGN Tertarik Membeli Gas Blok Masela)
Saat ini ada beberapa industri yang ingin membeli gas Masela. Mereka adalah PT Pupuk Indonesia dengan alokasi 214 mmscfd, Elsoro Multi Prima 160 mmscfd dan Kalimantan Metanol Indonesia (KMI)/Sojitz 100 mmscfd, dan PLN 60 mmscfd.