PT Pertamina EP berhasil menghemat Rp 9 miliar dari proses perawatan fasilitas produksi gas dari Pusat Produksi Gas Gundih (CPP Gundih), di area asset 4, Blora, Jawa Tengah. Penghematan tersebut berkat proses perawatan fasilitas rampung lebih cepat dari target.
General Manager Pertamina EP Asset 4 Didik Susilo mengatakan, proses perawatan fasilitas produksi itu lebih cepat 56 jam dari target yang ditetapkan yaitu 20 hari. Hal ini membuat perusahaan lebih efisien dari sisi biaya. (Baca: Dua Fasilitas Produksi Pertamina EP Mulai Beroperasi)
"Bahkan kami bisa menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dari target," kata Didik berdasarkan siaran persnya yang diterima Katadata, Rabu (24/5). Selain menghemat biaya, Pertamina EP juga menyelesaikan perawatan itu tanpa adanya kecelakaan kerja.
Sebagai gambaran, kegiatan perawatan fasilitas itu sudah berlangsung sejak 5 Mei lalu. Setelah perawatan fasilitas ini rampung, CPP Gundih kembali beroperasi normal. Maksimal kapasitas produksinya mencapai 50 juta kaki kubik per hari (mmscfd).
(Baca: Tertekan Beban Penjualan BBM, Laba Pertamina Anjlok 24,7%)
Gas yang mengalir ke CPP Gundih berasal dari proyek pengembangan lapangan gas Blok Gundih yang berasal dari struktur Kedungtuban, Randublatung dan Kedunglusi di Blora, Jawa Tengah. Adapun, gasnya dialirkan selama 12 tahun untuk kebutuhan pembangkit PLTGU Tambaklorok.
Didik mengatakan, perusahaannya ke depan sudah menyiapkan beberapa program selain perawatan fasilitas Gundih. “Berikutnya kami akan menjalankan beberapa program prioritas yang juga diharapkan dapat memberikan dampak peningkatan produksi PT Pertamina EP", ujar dia.
(Baca: Produksi Minyak Pertamina EP Capai 95 Persen Target)
Hingga Maret 2017, Pertamina EP mencatatkan tingkat produksi minyak di angka 80.727 barel per hari. Jumlahnya mencapai 95 persen dari target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2017 sebesar 85 ribu BOPD.