PT Pertamina (Persero) masih menunggu restu Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengenai proposal rencana pengembangan lanjutan dari lima lapangan migas. Persetujuan ini penting agar bisa melanjutkan kegiatan produksi.

Kelima wilayah kerja tersebut yakni Akasia Bagus di Jawa Barat, Tapen di Jawa Tengah, Benggala di Sumatera Utara, Bunyu di Kalimantan Timur, dan Bambu Besar di Jawa Barat. Potensi cadangan terambil (2C) dari lima struktur itu mencapai 228 juta barel setara minyak (mmboe). (Baca: Pertamina Tambah Investasi 2017 Jadi Rp 80 Triliun)

Pelaksana tugas harian Presiden Direktur Pertamina EP Nanang Abdul Manaf menargetkan, bisa mengantongi lima persetujuan proposal tersebut bulan depan. Dengan begitu, perusahaan bisa menyiapkan fasilitas produksi pada Mei mendatang.

Kelima lapangan ini nantinya akan menggunakan fasilitas produksi yang tersedia. Selanjutnya, hanya menambah jaringan pipa dan stasiun pengumpul sehingga produksi bisa dimulai lebih cepat. ''Saya harap Bambu Besar dan Tapen itu bisa produksi 2018,'' kata dia di Jakarta, Rabu (22/3).

Lima lapangan ini diharapkan bisa menambah produksi Pertamina EP hingga 30 ribu barel per hari (bph). Lapangan Akasia Bagus dan Bambu Besar bisa menambah produksi minyak aset tiga menjadi 15 ribu hingga 17 ribu bph. Saat ini, rata-rata produksi minyak aset tiga Pertamina EP sebesar 9.500 sampai 10 ribu bph. 

(Baca: Elia Massa Gandeng KPK Awasi Proyek-Proyek Besar Pertamina)

Nanang yakin produksi migas dari lima wilayah tersebut nantinya dapat terserap oleh pembeli. Alasannya, masih ada kekurangan pasokan gas pipa di wilayah itu sebesar 71 juta kaki kubik per hari (mmscfd). ''Berapa pun kami produksi pasti langsung terserap, ini kesempatan bagi kami,'' kata dia. 

Sayangnya, dia belum mau merinci kebutuhan investasi untuk pengembangan lima lapangan migas tersebut. Yang jelas, investasinya tidak terlalu besar karena Pertamina EP tidak perlu membangun fasilitas baru.

Sebagai informasi, Pertamina EP saat ini memiliki lima aset yang terdiri dari 21 lapangan migas, empat proyek pengembangan, tujuh unitisasi, 44 kemitraan, dengan area operasi seluas 113.614 km2. Adapun wilayah operasi Pertamina EP tersebar di 155 kabupaten di seluruh Indonesia.

(Baca: Pertamina Optimistis Tingkatkan Produksi Blok Migas di Iran)

Aset tiga Pertamina EP terdiri dari tiga lapangan migas yakni Subang, Jatibarang, dan Tambun yang berlokasi di Jawa Barat. Lapangan Subang tahun ini akan mengebor lagi tujuh sumur pengembangan. Saat ini sudah terdapat lima sumur produksi di lapangan tersebut yang terdiri dari Jati Sinta, Jati Rimba, Jati Keling dan Jati Asri.