ExxonMobil Cepu Limited ingin segera meningkatkan produksi di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, menjadi 200 ribu barel per hari (bph). Namun, rencana peningkatan produksinya masih terkendala  izin analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Vice President Public and Government Affairs Exxon Erwin Maryoto mengatakan, pihaknya sampai saat ini belum memperoleh izin Amdal tersebut. Padahal, Exxon sudah menyiapkan seluruh fasilitas yang diperlukan untuk segera menaikkan produksi Blok Cepu mulai tahun ini.

(Baca: ExxonMobil Belum Dapat Izin Amdal Tingkatkan Produksi Blok Cepu)

Meski izin tersebut belum terbit,  Erwin mengatakan Exxon tetap menghormati proses yang sedang berjalan. "Kami inginnya secepatnya, tapi ada proses yang masih harus dilalui," ujar Erwin usai menemui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta, Jumat (6/12).

Di sisi lain, Exxon  sudah menganalisa masa aktif produksi Blok Cepu apabila mendapat izin meningkatkan produksi hingga 200 ribu bph. Menjelang berakhirnya kontrak bagi hasil (Production Sharing Contract/PSC) pada tahun 2035, produksi Blok Cepu secara perlahan akan terus menurun. Jadi, produksi puncak sebesar 200 ribu bph ini hanya bertahan dalam beberapa tahun.

Halaman: