Publikasi IEA (International Energy Agency) di bulan Desember 2016 juga memproyeksi permintaan minyak mentah global tahun 2017 naik 0,01 juta barel per hari menjadi 97,60 juta barel per hari, dari proyeksi bulan sebelumnya yaitu sebesar 97,50 juta barel per hari.

Di sisi lain proyeksi pasokan minyak berkurang. Data IEA menyebutkan proyeksi pasokan minyak mentah non-OPEC tahun ini turun 0,20 juta barel per hari menjadi 57,00 juta barel per hari, dari proyeksi bulan sebelumnya yaitu 57,20 juta barel per hari.

Tingkat stok minyak mentah komersial dan distillate AS selama Desember 2016 menurun dibandingkan dengan stok di bulan sebelumnya. Berdasarkan laporan EIA (Energy Information Administration)-USA, stok minyak mentah komersial turun 2 juta barel menjadi sebesar 486,1 juta barel. Sedangkan stok distillate turun 2,6 juta barel menjadi 151,6 juta barel.

Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah dipengaruhi oleh tiga faktor. Pertama, kilang petrokimia terbaru di India, ONGC Petro additions Ltd (OPaL), dalam tahap final proses penyelesaian pada Desember 2016 dan siap beroperasi di akhir bulan Desember. (Baca: Lampaui Target, Lifting Minyak 2016 Cetak Rekor)

Kedua, kondisi geopolitik yang tidak stabil di Timur Tengah meningkat menyusul insiden penembakan Duta Besar Rusia untuk Turki, Andrei Karlov, yang ditembak mati di Ankara, Turki.

Ketiga, Crude oil throughput kilang-kilang minyak di Taiwan pada Desember 2016 sebesar 890 ribu barel per hari, meningkat 9 persen dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 815 ribu barel per hari.

Halaman: