(Berita ini sudah diluruskan oleh Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM I.G.N. Wiratmaja Puja. Menurut dia, Menteri ESDM Luhut Panjaitan bermaksud menjelaskan gas untuk pembangkit listrik di Batam berasal dari Blok Migas di Natuna bukan Lapangan Jangkrik)

Pemerintah akan mengalokasikan gas dari Lapangan Jangkrik, Blok Muara Bakau, untuk pembangkit listrik di Batam. Ini merupakan salah satu strategi untuk mempercepat proyek gas yang dikelola oleh perusahaan minyak dan gas bumi (migas) asal Italia Eni.

Pelaksana tugas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, gas yang dihasilkan dari lapangan tersebut bisa memasok kebutuhan pembangkit listrik berkapasitas 350 megawatt (MW) di Batam. “Kami segera koordinasikan. Minggu depan PLN dengan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan duduk untuk membahas itu,” kata dia di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (18/8).

Tahun lalu, Eni Muara Bakau BV dan mitranya sebenarnya sudah menandatangani Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan PT Pertamina (Persero). Setelah proyek ini beroperasi, Pertamina akan mendapat gas alam cair (LNG) sebanyak 1,4 juta ton untuk pasokan dalam negeri. (Baca: Harga Minyak Rendah, Proyek Jangkrik Berjalan Sesuai Jadwal)

Proyek Lapangan Jangkrik tersebut saat ini masih dalam tahap konstruksi. Target produksinya pada kuartal III tahun depan. Lapangan ini bisa memproduksi gas 450 juta kaki kubik (mmscfd) dan minyak serta kondensat 200 barel per hari.

Halaman: