PLN Buka Lelang Empat Proyek Program Pembangkit 35 GW

Arief Kamaludin|KATADATA
Penulis: Miftah Ardhian
12/8/2016, 18.51 WIB

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) membuka pendaftaran lelang empat pembangkit listrik yang masuk dalam program 35 Giga Watt (GW). Keempat proyek tersebut adalah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Bangka-1 berkapsitas 2x100 Mega Watt (MW), PLTU Kalselteng-3 (2x100 MW), PLTU Kaltim-3 (1x200 MW), dan PLTU Kaltim-6 (1x200 MW).

Senior Manager Public Relations PLN Agung Murdifi mengatakan, tahap pra-kualifikasi dokumen mulai Kamis (11/8) lalu hingga 25 Agustus mendatang. Tahap ini diperuntukkan bagi para pihak yang sebelumnya telah memiliki pengalaman dalam membangun pembangkit. (Baca: Pembangkit Kedua Program 35 GW Resmi Beroperasi)

Kriteria kualifikasi didasari oleh kategori tertentu. Peserta akan mempresentasikan kemampuannya dalam mengembangkan proyek Independen Power Producer (IPP), pengalaman membangun pembangkit dan kekuatan finansialnya.

Melalui proses tender ini, PLN dapat melakukan seleksi yang lebih kompetitif. “Dengan begitu, kami bisa mendapatkan pemenang tender yang benar-benar berkualitas untuk mendukung program percepatan ini,” kata Agung berdasarkan siaran persnya, Jumat (12/8).

Pemenang lelang di daerah-daerah tersebut akan bertanggung jawab mengembangkan, mendanai, membangun, dan mengoperasikan proyek PLTU dengan skema Build-Own-Operate-Transfer (BOOT). Jangka waktunya 25 tahun dalam kontrak Power Purchase Agreement (PPA). 

Selain itu, peserta pemenang lelang ini berkewajiban membangun jalur transmisi beserta fasilitasnya yang akan dialihkan kepada PLN sebagai fasilitas khusus. Sedangkan untuk proyek Kaltim-3, pemenang tender akan bekerjasama dengan anak perusahaan PLN sebagai sponsor proyek untuk membangun Special Purpose Company (SPC) dan melaksanakan PPA. (Baca: PLN Akan Akuisisi 50 Persen Saham Pertamina Geothermal)

Dalam lelang itu, PLN juga mensyaratkan batasan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Persyaratan tersebut yaitu pemenang tender terpilih akan menggunakan produk boiler, Balance of Plant, transformer, kabel, kubikel dan baja yang disusun, diproduksi, dan dirakit oleh produsen di Indonesia.

Khusus untuk Balance of Plant (“BOP”), beberapa peralatan harus diproduksi dan dirakit oleh BUMN strategis, seperti PT PAL Indonesia (Persero), PT Bosma Bisma Indra (Persero), PT Barata Indonesia (Persero), dan PT Pindad (Persero). Target TKDN dalam program pembangkit listrik 35 GW mencapai 40 persen dari total investasi. Penggunaan peralatan yg dibuat di indonesia akan lebih kompetitif bila didukung penyelarasan kewajiban pajak khususnya PPN. (Baca: ESDM dan PLN Evaluasi Proyek Pembangkit yang Mangkrak)

Rencana pembangunan keempat proyek PLTU ini tercantum dalam dokumen Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2015 – 2024. Empat pembangkit ini ditargetkan beroperasi secara komersial (COD/Comercial Operation Date) pada 2019. Dengan beroperasinya empat pembangkit itu, rasio elektrifikasi di Sumatera dan Kalimantan akan bertambah.