PLN Tambah Pasokan Listrik Jawa-Bali 660 MW

Arief Kamaludin|KATADATA
Penulis: Miftah Ardhian
17/6/2016, 12.32 WIB

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) terus berupaya mempercepat pembangunan pembangkit listrik. Kali ini perusahaan meresmikan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap, Jawa Tengah, berkapasitas 660 megawatt (MW).

Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah Nasri Sebayang mengatakan peresmian pengoperasian PLTU ini ditandai dengan penandatanganan Commercial Operation Date dengan PT Sumber Segara Primadaya selaku pengembang. Acara penandatangan dilakukan oleh Nasri dan disaksikan oleh Direktur Utama Sumber Segara Primadaya (S2P) Muhammad Rasul di Kantor PLN Pusat, kemarin (16/6).

(Baca: Jokowi Resmikan 12 Infrastruktur Listrik di Banten)

S2P merupakan perusahaan swasta yang mengembangkan pembangkit ini, dengan sponsor PT Sumber Energi Sakti Prima 51 persen dan PT Pembangkitan Jawa Bali 49 persen. Menurut Nasri, S2P berhasil menyelesaikan pembangunan pembangkit ini lebih cepat dari kontrak, yakni hanya dalam 32 bulan.

“Setelah melalui serangkaian uji coba ketahanan dan sinkronisasi, akhirnya PLTU Cilacap Ekspansi dinyatakan lulus uji coba dan juga sudah berhasil mendapatkan sertifikat laik operasi,” kata Nasri dalam keterangannya, Jumat (17/6). PLN akan membeli listrik yang dihasilkan pembangkit tersebut seharga 7,5534 cent USD per kWh dengan asumsi harga batubara US$ 72,06 per ton.

(Baca: PLN Gandeng Kejaksaan Agung Kawal Proyek 35 GW)

Secara pararel untuk menunjang PLTU Cilacap Ekspansi, PLN juga berhasil memperkuat sistem Jawa dan Bali melalui pengoperasian Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) sebesar 500 kilo Volt (kV) dalam jaringan Adipala – Kesugihan. Listrik yang dihasilkan dari pembangkit ini akan masuk dalam interkoneksi Jawa – Bali melalui jaringan tersebut. Dengan adanya tambahan pembangkit ini, PLN bisa menambah hingga 350 ribu pelanggan baru.

Pembangkit yang baru beroperasi ini merupakan ekspansi dari PLTU Cilacap yang sudah ada sebelumnya dengan kapasitas 2x300 MW. Pembangunan pembangkit ekspansi ini pun dilakukan di lokasi yang sama, di atas lahan seluas 39 hektare.

(Baca: Kalimantan Tengah dan Selatan Dapat Tambahan Listrik Baru)

Penambahan kapasitas PLTU Cilacap belum berhenti. Menjelang akhir tahun lalu, ekspansi fase II telah dimulai. Kapasitasnya pun jauh lebih besar, yakni 1.000 MW. Targetnya PLTU Cilacap Ekspansi Fase II bisa mulai beroperasi pada kuartal I-2020. Saat itu, total kapasitas pembangkit ini mencapai 2,26 gigawatt (GW).

PLTU Cilacap Fase I dan II merupakan bagian dari proyek 35 GW yang sedang digenjot pembangunannya oleh pemerintah. Sebelumnya, Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) mengatakan dalam tiga tahun ke depan, Pulau Jawa dan Bali akan membutuhkan pasokan listrik baru sebesar 21 gigawatt (GW). Makanya dia terus mendorong percepatan pembangunan pembangkit listrik 35 GW seluruh Indonesia.

"Kebutuhan yang sangat besar sekali yang harus dikejar. Harus segera dipercepat pelaksanaan pembangunannya (pembangkit listrik). Karena kalau tidak, 2019 akan ada kekurangan listrik di Jawa-Bali dan artinya akan ada pemadaman," kata Jokowi dalam keterangannya saat acara “Groundbreaking PLTU Lontar 315 MW Unit 4” di Tangerang, Banten, beberapa waktu lalu. ‎

Hingga saat ini PLN mencatat jumlah pelanggannya di Regional Jawa Bagian Tengah mencapai lebih dari 22 juta pelanggan. Jumlahnya terus bertambah seiring dengan peningkatan kebutuhan listrik setiap tahunnya. Tahun lalu pertumbuhan jumlah pelanggan di regional tersebut sebesar 4,83 persen.

(Baca: Cerita Jokowi Soal Proyek PLTU Batang)

Sebagai informasi, PLTU cilacap ekspansi tahap 1 menggunakan teknologi Super Critical Boiler berbahan bakar Batubara Low Range (4200 kilo kalori per kilogram) didukung dengan Fluidized Gas Desulphurization (FGD). Dengan teknologi ini, pengoperasian pembangkit bisa lebih efisien dan ramah lingkungan.

Reporter: Miftah Ardhian