KATADATA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menyiapkan infrastruktur gas bumi yakni fasilitas Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) Lampung untuk mendukung megaproyek listrik 35.000 megawatt (MW). Fasilitas terapung penyimpanan dan regasifikasi ini untuk menyalurkan gas bumi bagi kebutuhan pembangkit listrik di wilayah barat dan tengah Indonesia.

Sekretaris Perusahaan PGN Heri Yusup mengatakan, FSRU Lampung tak cuma untuk memasok kebutuhan gas bumi bagi pelanggan industri, komersial, UKM dan rumahtangga. Fasilitas tersebut juga untuk mendukung sektor kelistrikan. “FSRU Lampung siap mendukung proyek listrik 35.000 megawatt (MW) yang digagas Presiden Joko Widodo, utamanya yang berada di Jawa bagian Barat dan Sumatera Bagian Selatan,” ujar dia dikutip dari situs resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Selasa (29/3).

(Baca: Tujuh Bulan Mangkrak, Regasifikasi Terapung PGN di Lampung Beroperasi Lagi)

Ia menjelaskan, ada sekitar 13.432 MW dari 35.000 MW megaproyek pembangkit listrik yang akan menggunakan bahan bakar gas. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) itu antara lain PLTGU Jawa 1 kapasitas 1.600 MW, PLTGU Jawa-Bali 3 Peaker 500 MW, PLTGU Muara Karang (peaker) 500 MW, PLTGU Jawa 2 (Tanjung Priok) 800 MW, dan PLTMG Belitung V 30 MW. Selain itu, PLTMG Bangka Peaker 100 MW, PLTMG Tanjung Pinang II 30 MW, PLTMG Bengkalis 18 MW, PLMG MPP Kaltim 30 MW, serta PLTGU Sulsel Peaker 450 MW.

Dengan kapasitas pembangkit sebesar itu, maka gas yang dibutuhkan sekitar 1.009 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Sementara itu, FSRU Lampung tahun ini akan menyalurkan 1,1 juta meter kubik atau setara delapan kargo gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG). Gas ini berasal dari Kilang LNG Tangguh Papua, dan akan disalurkan secara bertahap mulai April nanti hingga akhir tahun ini.

(Baca: Tahun Depan, 40 Kargo Gas di Dalam Negeri Terancam Tak Terserap)

Sekadar informasi, FSRU Lampung adalah sebuah terminal terapung yang di dalamnya dilengkapi fasilitas penampungan LNG dan mengubah LNG menjadi gas (regasifikasi). Jadi, LNG itu sebelum disalurkan akan melalui proses regasifikasi di FSRU Lampung. Dari sana, gas tersebut mengalir melalui pipa bawah laut menuju ke stasiun penerima di Labuhan Maringgai yang terhubung dengan pipa South Sumatera West Java (SSWJ). Dengan begitu, gas tersebut dapat didistribusikan ke pelanggan PGN di Jawa bagian barat dan Sumatera bagian selatan.

(Baca: PGN Akan Tambah Pasokan Gas FSRU Lampung Tahun Depan)

FSRU Lampung memiliki kapasitas penampung LNG 170.000 m3 dan kemampuan regasifikasi 240 mmscfd. FSRU Lampung terletak di lepas pantai, yang berjarak sekitar 21 km dari Labuhan Maringgai, Lampung. Keberadaan FSRU Lampung menurut Heri sangat mendukung pemanfaatan sumber gas di luar wilayah Indonesia bagian Barat untuk dimanfaatkan bagi kebutuhan gas bagi Sumatera Bagian Selatan dan Jawa Bagian Barat. Apalagi produksi minyak dan gas bumi di Indonesia bagian Barat saat ini cenderung menurun, sehingga perlu pasokan dari luar dari. Hal itu tentu butuh regasifikasi.

Reporter: Arnold Sirait